Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Diciptakan Tuhan Yang maha Esa sebagai pribadi yang unik. Terlahir sebagai mahluk sosial yang senantiasa berinteraksi satu sama lain. Namun jika terjadi suatu perbedaan baik itu pemahaman dan penilaian tentang sesuatu sampai kepada Tujuannya. Maka untuk memperbaiki, merivisi, memperbaharui semuanya itu diperlukan sebuah Kritik.
Kritik dari seseorang itu bisa jadi membangun dan menjatuhkan tergantung mindset yang kita bawa. Namun pada Akhirnya orang susah dikritik itu sebenarnya bagaimana dikategorikan? Orang bebal? Orang angkuh? Orang otoriter? Atau orang Yang maha benar yang harus diikuti?
Kalau ditanya demikian, Saya sendiri pun bingung mau jawab apa. Saya cuma dapat menyimpulkan secara sederhana dengan beberapa point penting.
1. Orang Yang susah dikritik itu adalah orang yang susah berkembang. Mengapa? Karena susah memilah dan memilih sesuatu yang dianggap membangun dirinya. Ingatlah semakin banyak orang melontarkan kritik. Maka banyak pilihan dan pertimbangan yang kita dapatkan. Sehingga pemikiran kita bisa maju bahkan melampaui kritik yang mereka berikan.
2. Orang Yang susah dikritik itu adalah orang tidak akan pernah mau mengakui, mengetahui kesalahan apapun yang dia lakukan. Orang yang seperti ini cenderung ke arah otoriter dan bertindak selalu ngebossy. Yakinlah yang ada cuma isi kepalanya hanya berkata : Aku sudah lakukan yang benar, Kalau salah Apa urusanmu?
3. Orang yang susah dikritik cendrung tempramen serta keras kepala. ini adalah sifat yang paling kental orang tersebut. jika dikritik marah-marah tidak jelas sambil cari-cari kesalahan orang sembari menunjukkan keras kepala nya tidak mau menerima kritik orang lain.