Mohon tunggu...
Rivaldo Hadi Winata
Rivaldo Hadi Winata Mohon Tunggu... Programmer - -

Mahasiswa di jurusan Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media Sosial Sebagai Media Promosi Selama Pandemi

6 Januari 2021   09:43 Diperbarui: 6 Januari 2021   10:05 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum wabah Covid-19 merebak kunjungan dan perjalanan wisata dapat dilakukan dengan sangat lancar baik oleh turis lokal maupun mancanegara. Bepergian ke berbagai daerah tujuan wisata bisa dilakukan dengan sangat mudah yang membuat ekonomi warga di daerah sekitar wisata mengalami peningkatan.

Namun sejak pandemi Covid-19 merebak di berbagai negara tak terkecuali Indonesia yang memberikan dampak yang signifikan bagi berbagai sektor dari Manufaktur, Jasa, sampai ke Pariwisata yang tidak luput dari terpaan dampak Covid-19. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional pada Maret 2020 wisatawan mancanegara turun sebesar 45,50 persen dibandingkan pada Bulan Februari 2020. 

Sedangkan jika dibandingkan pada Bulan Maret tahun 2019 64,11 persen. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ini seiring dengan penerapan berbagai kebijakan pemerintah dalam membatasi pergerakan orang-orang dalam rangka menghambat wabah Covid-19. Apalagi pemerintah sempat melarang wisatawan yang berasal dari negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 sehingga kebijakan ini memukul industri pariwisata di Tanah Air. 

Pembatasan ini tidak dapat dilakukan lebih lama lagi karena berpotensi menyebabkan tingkat kemiskinan makin bertambah, berkurangnya lapangan pekerjaan dan lain sebagainya. sehingga pemerintah mulai melonggarkan pembatasan -- pembatasan untuk wisatawan lokal sehingga industri pariwisata bisa mulai bergeliat lagi

Artikel ini dibuat karena urgensi pandemi Covid-19 yang berdampak sangat besar pada sektor pariwisata dikarenakan pemberlakuan pembatasan sosial.

Berdasarkan hasil temuan data-data empiris yang beredar di berbagai sumber dapat ketahui bahwa selama pandemi berlangsung sektor pariwisata menjadi sektor paling terpukul yang dapat dilihat dari turunnya kunjungan wisatawan dari mancanegara sebesar berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional terjadi penurunan sebesar 64,11 % dibanding kunjungan pada bulan Maret 2019. kemudian jika dibandingkan dengan bulan Februari 2020 mengalami penurunan sebesar 45,5 % (Badan Pusat Statistik, 2020)  ini merupakan dampak pembatasan sosial di berbagai negara yang menghentikan transportasi untuk keluar masuk negara dan menutup rute penerbangan menuju ke negara yang terjadi penyebaran Covid-19

Penurunan jumlah kunjungan wisatawan ini menyebabkan dampak berantai terutama yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap sektor pariwisata. Seperti maskapai penerbangan yang mengalami penurunan sangat dahsyat. Untuk penerbangan internasional mengalami penurunan sebesar 95,35 % sedangkan untuk penerbangan domestik mengalami penurunan sebesar 81,70 %.

Selain melalui data Badan Pusat Statistik Nasional melalui data dari Drone Emprit bahwa tren di salah satu media sosial twitter dengan keyword : pariwisata, wisata, liburan, destinasi, dan rekreasi yang cenderung sepi mention. Namun terjadi lonjakan tweet pada tanggal 25 -- 26 Mei 2020 ini karena dipicu oleh tweet mengenai kondisi kapal wisata di Labuan Bajo yang dikabarkan tenggelam perlahan karena sepinya daerah wisata tersebut (Fadhila, 2020)

Namun tidak hanya tweet tentang betapa mirisnya daerah wisata yang terkenal namun juga ada pengguna yang mempromosikan tempat liburan selama pandemi seperti yang dilakukan oleh @itsmesyahisyah yang membagikan destinasi liburan di Bandung untuk nongkrong dan foto-foto pada 29 April 2020

Mungkin jika dilihat tanggal postingnya tweet ini tidak relevan pada saat tersebut saat dimana Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) diterapkan secara masif. Namun untuk saat ini dimana wisata lokal mulai dibuka bertahap tweet ini cukup membantu terutama bagi warga bandung dan sekitarnya dimana mungkin masih terdapat kekhawatiran untuk berlibur ke daerah yang jauh sehingga liburan di kota dimana kita menetap menjadi salah satu solusi yang tepat sehingga tidak heran jika tweet ini pun mengalami banjir like dan retweet. Ini sekaligus menunjukan bahwa Media Sosial dapat menjadi media promosi pariwisata yang efektif selama pandemi. 

Sehingga pemanfaatan media sosial sebagai media promosi dapat digalakan karena merupakan sebuah solusi yang dapat digunakan semasa pandemi Covid-19 untuk membagikan informasi seputar pariwisata. Harapannya dengan meningkatnya promosi destinasi wisata di media sosial selama pandemi dapat membantu para pelancong memilih destinasi yang diinginkan kemudian di satu sisi juga membantu para pekerja dan warga sekitar daerah pariwisata agar perekonomiannya bisa kembali bergeliat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun