Mohon tunggu...
Rivaldo Daud Sonjaya
Rivaldo Daud Sonjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo! Saya Rivaldo Daud Sonjaya, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi yang gemar mengeksplorasi dunia media dan penyiaran. Saya pribadi yang cukup ceria, terbuka untuk hal-hal baru, dan senang berbagi energi positif lewat karya dan tulisan. Di waktu luang, saya menikmati bermain alat musik sebagai bentuk ekspresi diri dan relaksasi. Selain itu, saya memiliki ketertarikan khusus pada dunia broadcast televisi, mulai dari proses produksi hingga cara sebuah tayangan membentuk pengalaman bagi penonton. Melalui blog ini, saya ingin berbagi perspektif, pengalaman, dan opini seputar dunia komunikasi, media, dan topik lain yang saya sukai. Mari berdiskusi dan saling menginspirasi lewat tulisan!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bermedia di Internet: Saatnya Mengingat Kembali Nilai-Nilai Dasar Kita

8 Mei 2025   16:38 Diperbarui: 8 Mei 2025   16:38 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era sekarang, hampir setiap orang terhubung dengan internet. Dari bangun tidur hingga larut malam, banyak waktu yang kita habiskan di media sosial, membaca berita, menonton video, atau sekadar melihat tren terbaru.

Internet memberikan ruang yang luas bagi semua orang untuk berbicara, menyampaikan pendapat, berbagi cerita, bahkan mengkritik. Namun, di tengah kebebasan itu, kita sering lupa untuk bertanya pada diri sendiri, apa landasan kita dalam bermedia? Apa yang menjadi pegangan saat kita mulai mengetik komentar atau membagikan sesuatu? Sebenarnya, kita tidak perlu teori yang rumit untuk bermedia dengan baik. Cukup kembali ke nilai-nilai dasar yang sederhana sebagai manusia.

Media Internet
Media Internet

1. Ingat Bahwa di Balik Layar, Ada Perasaan

Sering kali, karena tidak bertemu langsung, kita merasa bebas untuk berkata apa pun di internet. Namun, orang-orang yang kita komentari, kritik, atau kirimi meme juga adalah manusia, sama seperti kita. Mereka bisa merasakan sedih, marah, atau bahkan trauma akibat kata-kata yang kita anggap biasa. Sedikit empati bisa membuat dunia maya jauh lebih sehat. Coba bayangkan, jika komentar itu ditujukan kepada kita atau orang terdekat, apakah kita akan baik-baik saja? Jika tidak, mungkin sudah saatnya kita menahan jari sebelum mengetik.

2. Saring Sebelum Sharing

Di media sosial, informasi bisa menyebar lebih cepat daripada kilat. Namun, kecepatan ini sering kali tidak diiringi dengan ketelitian. Banyak informasi yang asal-usulnya tidak jelas ikut kita sebar hanya karena terlihat meyakinkan atau mengundang emosi. Menyebarkan informasi itu seperti melempar batu ke kolam; bisa menyebar ke mana-mana. Jika informasi itu salah, bayangkan berapa banyak orang yang bisa terdampak.

Media Internet
Media Internet
3. Setiap Jejak Digital Adalah Cermin Diri Kita

Apa yang kita unggah hari ini bisa diakses oleh orang lain di masa depan. Itu bisa jadi calon pasangan, atasan, atau bahkan anak kita kelak. Maka, penting untuk menyadari bahwa setiap kata yang kita tulis meninggalkan jejak, dan jejak itu mencerminkan siapa kita sebenarnya. Bukan berarti kita tidak boleh bersuara, tetapi suara yang baik adalah suara yang sadar akan dampaknya.

4. Tidak Semua Harus Diunggah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun