Best Practice: Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak melalui Bimbingan Klasikal Metode PBL

Menyusun cerita praktik baik (Best Practice)  menggunakan metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran

Lokasi : SMP Muhammadiyah 3 Depok

Lingkup pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Tujuan yang ingin dicapai

Dengan Layanan Bimbingan Klasikal menggunakan metode PBL (Problem Based Learning) diharapkan peserta didik dapat mengembangkan sikap percaya diri sebagai bentuk ekspresi perasaan baik secara emosional dan social

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Sebagai seorang guru BK yang mengajar di SMP kelas 8, berbagai masalah yang muncul dan butuh layanan bimbingan didalamnya. Untuk itu kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah berdasarkan hasil analisis AKPD 75% dari 36 siswa memerlukan materi mengenai kepercayaan diri. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat anak-anak yang kepercayaan dirinya rendah hendaknya diberikan penguatan melalui layanan bimbinga dan berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran anak-anak yang kepercayaan dirinya kurang biasanya malu untuk mengemukakakn pendapat dan maju ke depan kelas sehingga harus selalu mendapat dorongan agar mau melakukannya.

Karena jumlah siswa yang membutuhkan layanan hampir sebagian besar siswa di kelas untuk itu layanan yang diberikan berupa bimbingan klasikal dengan metode Problem Based Learning (PBL). Tujuan diberikan layanan ini agar peserta didik dapat membangun rasa percaya diri melalui kesadaran sendiri sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dirinya di lingkungan sosial.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,