Mohon tunggu...
Rita Komalasari
Rita Komalasari Mohon Tunggu... Dosen - Yarsi University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rita.komalasari161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peningkatan Kemanan Sistem Pembayaran Transaksi Digital di ASEAN melalui Penggunaan Teknologi Kemanan Identitas oleh Bank Indonesia

7 Juni 2023   09:57 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:02 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Peningkatan Keamanan Sistem Pembayaran Transaksi Digital di ASEAN melalui Penggunaan Teknologi Keamanan Identitas oleh Bank Indonesia

Keamanan transaksi digital menjadi perhatian utama dalam sistem pembayaran di ASEAN. Bank Indonesia memainkan peran penting dalam meningkatkan keamanan tersebut dengan mengadopsi teknologi keamanan identitas yang canggih. Teknologi ini bertujuan untuk melindungi data pengguna, mencegah penipuan, dan menjaga integritas transaksi di lingkungan digital.

Salah satu teknologi keamanan identitas yang diterapkan oleh Bank Indonesia adalah sistem verifikasi biometrik. Dengan menggunakan sidik jari atau pemindaian wajah, pengguna dapat dipastikan sebagai pemilik yang sah dari akun atau kartu pembayaran. Hal ini meminimalisir risiko penyalahgunaan identitas dan transaksi yang tidak sah.

Bank Indonesia juga mengadopsi teknologi enkripsi yang kuat untuk melindungi data pribadi dan keuangan pengguna. Dengan adanya enkripsi, informasi yang dikirimkan melalui sistem pembayaran digital menjadi tidak terbaca oleh pihak yang tidak berwenang. Ini memberikan lapisan keamanan tambahan dan meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap transaksi digital.

Selain itu, Bank Indonesia juga menerapkan teknologi keamanan berbasis risiko, di mana sistem akan menganalisis pola transaksi dan perilaku pengguna untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan. Jika terdeteksi adanya tindakan yang mencurigakan, sistem akan memberikan peringatan atau memblokir transaksi tersebut. Hal ini membantu mengurangi risiko penipuan dan aktivitas ilegal di sistem pembayaran digital.

Bank Indonesia juga bekerja sama dengan otoritas keuangan dan penyedia layanan keuangan di ASEAN untuk memperkuat keamanan sistem pembayaran transaksi digital. Mereka melakukan pertukaran informasi dan pengalaman terkait serangan siber dan taktik penipuan yang baru muncul. Dengan saling berbagi pengetahuan, mereka dapat mengembangkan langkah-langkah keamanan yang lebih efektif dalam menghadapi ancaman keamanan digital.

Peningkatan keamanan sistem pembayaran transaksi digital juga melibatkan kesadaran dan edukasi pengguna. Bank Indonesia aktif mengedukasi masyarakat mengenai praktik keamanan dalam menggunakan sistem pembayaran digital, seperti menjaga kerahasiaan data pribadi, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, dan menggunakan kata sandi yang kuat. Dengan pemahaman yang baik, pengguna dapat berperan aktif dalam melindungi keamanan transaksi mereka sendiri.

Bank Indonesia juga mendorong penyedia layanan keuangan untuk terus mengembangkan dan mengadopsi teknologi keamanan terbaru. Mereka memberikan insentif dan dukungan untuk penyedia layanan keuangan yang mampu mengimplementasikan teknologi keamanan yang lebih baik dalam sistem pembayaran transaksi digital.

Dengan upaya yang komprehensif dalam meningkatkan keamanan sistem pembayaran transaksi digital, Bank Indonesia berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman dan terpercaya bagi pengguna di ASEAN.

 Keamanan yang terjamin akan mendorong pertumbuhan dan adopsi lebih lanjut dari sistem pembayaran digital yang memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian di kawasan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun