Mohon tunggu...
risti nuraisah
risti nuraisah Mohon Tunggu... Pelajar

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dari Tulang Menjadi Hidangan Istimewa

14 Agustus 2025   11:30 Diperbarui: 14 Agustus 2025   11:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sate tulang merupakan salah satu kuliner khas dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang menawarkan sensasi makan yang unik dan berbeda dari sate pada umumnya. Jika biasanya sate terbuat dari potongan daging ayam, kambing, atau sapi yang ditusuk dan dibakar, maka sate tulang justru menggunakan bagian-bagian tulang ayam yang masih memiliki sisa daging dan lemak. Namun, jangan salah sangka, maksud dari "tulang" di sini bukan tulang yang keras, melainkan bagian lunak seperti tulang rawan dan lemak-lemak yang masih menempel di sekitar persendian ayam terutama pada bagian leher, punggung, dan sayap. Teksturnya kenyal, gurih, dan sedikit berlemak membuatnya memiliki tekstur yang khas dan rasa yang berbeda. Kemudian menjadikan sebagai ciri khas utama dari sate tulang Banjarmasin.

Masyarakat Banjar memanfaatkan bahan sisa dari proses pemotongan ayam, terutama bagian tulang leher, punggung, dan tulang rawan di sekitar dada. Walau terdengar sederhana, bahan ini justru menyimpan rasa gurih yang kaya, apalagi jika diolah dengan bumbu khas Banjar yang kental dan aromatik. Rasa gurihnya berpadu dengan aroma rempah yang kuat, menghasilkan cita rasa yang sulit ditemukan di sate daerah lain. Bagi pecinta cita rasa autentik dan sensasi makan yang berbeda, sate tulang ini menjadi pilihan yang sangat menggoda. Proses pembuatannya dimulai dari pemilihan bahan-bahannya berupa tulang ayam yang masih memiliki sisa daging, bawang merah, bawang putih goreng, garam, merica, kaldu bubuk, gula pasir, tusuk sate secukupnya. Tulang-tulang ini kemudian dicuci bersih setelah dimasukkan ke dalam pelumat bersamaan dengan bahan-bahan lainnya. Aduk sampai tercampur rata lalu dilumatkan. Setelah itu bentuk adonannya lonjong, kukus sampai padat dan matang, kemudian tusuk dengan tusuk sate.

Oleskan sate tersebut dengan bumbu oles dan diamkan sekitar belasan menit. Kemudian bakar di atas bara api sambil dioleskan bumbu. Aroma harum yang keluar saat pembakaran menjadi daya tarik tersendiri yang menggugah selera. Sate tulang biasanya disajikan dengan bumbu kacang khas Banjar yang kental dan gurih yang memiliki warna merah kecoklatan dan rasa yang pedas manis. Kadang ditambah sambal habang (sambal merah khas Kalimantan Selatan) atau kecap manis untuk memperkaya cita rasa. Ada juga yang menikmatinya dengan lontong atau ketupat, menjadikannya sebagai hidangan lengkap yang mengenyangkan. 

Salah satu aspek yang menarik dari sate tulang ini adalah nilai ekonomis dan keberlanjutan yang terkandung di dalamnya. Makanan ini pada awalnya dikenal sebagai makanan rakyat karena bernilai atau sering dibuang. Namun, berkat kreativitas masyarakat Banjar, tulang ayam awalnya tak banyak dimanfaatkan justru diolah menjadi sajian makanan lezat dan bernilai jual tinggi. Kini, sate tulang tidak hanya ditemukan di warung-warung kaki lima saja, tetapi juga mulai masuk ke dalam menu restoran dan tempat makan moderen sebagai salah satu ikon kuliner khas Kalimantan Selatan.

Selain rasanya yang lezat, sate tulang juga menyimpan nilai budaya yang kental. Kuliner ini menjadi bukti bagaimana masyarakat Banjar mampu mengolah bahan sederhana menjadi makanan yang istimewa. Secara tekstur, sate tulang menawarkan pengalaman makan yang berbeda karena mengharuskan penikmatnya untuk lebih aktif saat menguyah dan menikmati setiap bagian tulang yang dibakar. Hal ini menciptakan sensasi tersendiri yang tidak bisa ditemukan dalam hidangan sate biasa. Perpaduan antara gurihnya lemak, lembutnya daging sisa, dan renyahnya tulang lunak menciptakan rasa yang kompleks namun sangat memuaskan.

Sate tulang Banjarmasin bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga cerminan kreativitas, budaya, dan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Selatan. Dengan bahan dasar sederhana yang diolah secara unik, sate tulang berhasil menarik perhatian pecinta kuliner dari berbagai kalangan. Rasanya yang gurih, teksturnya yang khas, serta proses penyajian yang menggugah selera membuat sate tulang layak disebut sebagai salah satu ikon kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Banjarmasin. Di balik kesederhanaannya, sate tulang mengajarkan kita bahwa makanan lezat tak harus mewah, asal diolah dengan hati dan tradisi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun