Mohon tunggu...
Rista Marpaung
Rista Marpaung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IT Del

Engineering Management

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Design Thinking Vs Lateral Thinking

31 Maret 2021   00:35 Diperbarui: 31 Maret 2021   00:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita dituntut untuk lebih mampu berpikir baik kritis maupun kreatif. Tujuan kita berpikir adalah untuk menyelesaikan masalah untuk memperoleh solusi. untuk memperoleh solusi berikut cara berpikir yang dapat kita terapkan, antara lain:

Design Thinking adalah upaya kita untuk mendefenisikan masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternative yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kita dan biasanya dilakukan dalam berulang untuk berusaha memahami pengguna, menentang asumsi. Pada saat yang sama design thinking ini termasuk dalam pendekatan berbasis solusi untuk menyelasaikan masalah. Design thinking ini pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah yang tidak jelas atau tidak di kenal. Adapun hal yang dilakukan untuk pemecahan masalah tersebut adalah dengan melakukan reframing (berpusat pada manusia), brainstorming (menciptakan banyak ide), prototype dan testing.  Dalam design thinking ini terdapat 5 tahapan, antara lain :

  • Emphatise, tahapan untuk mendapatkan pemahaman empatik tentang masalah yang hendak diselesaikan
  • Define, tahapan pengumpulan informasi-informasi yang diperoleh dari tahapan pertama
  • Ideate, tahapan dimana kita sudah harus menghasilkan ide berdasarkan informasi pada tahapan sebelumnya
  • Prototype, tahap ini adalah tahap ekperimental yang bertujuan untuk mengidentifikasi solusi terbaik untuk setiap masalah yang diidentifikasi
  • Test, tahapan untuk menguji produk secara berulang untuk mendapatkan solusi terbaik.

            Sedangkan lateral thinking pada dasarnya adalah suatu cara yang mengajak kita untuk menghasilkan ide baru yang berbeda dari ide yang sudah ada. Design Thinking adalah upaya kita untuk mendefenisikan masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternative yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kita dan biasanya dilakukan dalam berulang untuk berusaha memahami pengguna, menentang asumsi. Pada saat yang sama design thinking ini termasuk dalam pendekatan berbasis solusi untuk menyelasaikan masalah. Kemampuan berpikir lateral juga dapat dilihat dari tipe kepribadian seseorang.

            Sebagai contoh pada sebuah bisnis penjualan baju bekas dikalangan masyarakat mengalami penurunan diakibatkan oleh semakin banyaknya pesaing, baik pesaing dari harga dan metode penjualan. Dengan adanya masalah ini maka seorang yang berpikir lateral akan mencari solusi dari ide yang sudah ada menjadi ide yang baru dan berbeda. Misalnya ide yang diberikan adalah pada bagian promosi. Pada umumnya penjual akan melakukan promosi melalui berjualan langsung dipasaran dan malakukan promosi dari social media. Nah sebagai seorang yang berpikir lateral ide yang baru yang diberikan adalah dengan melakukan promosi disosial media namun dengan metode yang berbeda bukan hanya menampilka foto namun bisa juga dengan video atau lainnya. Hal ini akan mencapai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan pelanggan namun dengan cara yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun