Mohon tunggu...
Risma DewiIsrowati
Risma DewiIsrowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro

Saya, Risma Dewi Isrowati, seorang Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Generasi Sehat: Mahasiswa KKN Undip Melakukan Pelatihan PHBS kepada Anak di Desa Semedo

6 Agustus 2023   16:20 Diperbarui: 6 Agustus 2023   16:24 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pengenalan dan Pelatihan PHBS (Dokpri)

Tegal (18/07/2023) -- Sekolah adalah suatu tempat pembelajaran untuk anak guna mendapatkan pendidikan formal. Selain itu, sekolah juga merupakan suatu tempat yang dapat menjadi sebuah ancaman dalam penularan penyakit. Penularan mudah terjadi pada anak karena sistem kekebalan tubuh pada usia anak-anak tidak sebagus seperti pada orang dewasa. Anak-anak membutuhkan jiwa dan fisik yang sehat, agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik. Jika kondisi kesehatan anak terganggu maka proses pembelajaran juga akan terganggu. Banyak masalah kesehatan yang diderita anak-anak usia sekolah karena kurangnya prilaku hidup bersih seperti diare

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah suatu usaha untuk memberikan kesempatan belajar dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Hal ini dilakukan melalui pendekatan komunikasi terbuka, penyediaan informasi, serta upaya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang lebih baik. Penting untuk mengenalkan konsep perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini, yakni melalui tahap pendidikan dasar (SD). Hal ini dikarenakan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak dapat dimulai sejak tingkat SD. Untuk mengenalkan dan mengajarkan PHBS kepada siswa-siswi SD, diperlukan berbagai langkah yang efektif. Salah satu caranya adalah melaksanakan kegiatan penyuluhan PHBS secara langsung kepada mereka di sekolah dasar.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Pembelajaran Dini Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) difokuskan pada anak-anak SD Negeri Semedo yang disadarkan atas beberapa pertimbangan, seperti masih rendahnya kesadaran para siswa terkait PHBS, kurangnya sosialisasi tentang pentingnya PHBS pada anak sekolah, lingkungan yang kotor akibat masyarakat setempat membuang sampah sembarang, serta banyaknya data yang menyebutkan bahwa munculnya sebagian penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10), misalnya diare, kecacingan dan anemia ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS.

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan tentang PHBS, jenis-jenis PHBS yang dapat diterapkan di sekolah, dan memberikan contoh simulasi kepada para siswa. PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) merupakan serangkaian perilaku yang dilakukan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah, yang didasarkan pada kesadaran yang diperoleh melalui proses pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat menerapkan PHBS secara mandiri untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat.

PHBS telah dikembangkan dalam lima ruang lingkup, meliputi rumah tangga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah, dan tempat kerja. Lingkungan sekolah menjadi salah satu fokus utama PHBS, dengan beberapa indikator yang mencakup: menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi makanan bergizi, berpartisipasi dalam olahraga dan aktivitas fisik secara teratur, serta istirahat dan tidur yang cukup. Lingkungan sekolah dianggap sebagai tempat kedua bagi anak-anak setelah keluarga, sehingga penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung praktik PHBS.

Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, peran perawat adalah memberikan informasi kepada anak-anak usia sekolah tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini sejalan dengan ketentuan yang terdapat dalam UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014, di mana perawat dianggap sebagai penyuluh yang melakukan pengkajian keperawatan secara holistik dan memberikan edukasi kesehatan, baik kepada individu maupun kelompok.

Hal tersebut mendorong salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Risma Dewi Isrowati, dari S1 Keperawatan untuk memberikan kegiatan pelatihan PHBS di Desa Semedo dengan sasaran utama adalah anak-anak di SD Negeri Semedo. Program pelatihan PHBS dalam mencegah penyakit di SD Negeri Semedo ini dilaksanakan pada Selasa, 18 Juli 2023 bertempat di SD Negeri Semedo. Kegiatan dihadiri oleh 53 peserta yang terdiri dari anak-anak kelas 1 di SD Negeri Semedo.

Penyerahan Poster kepada Salah Satu Guru SD Negeri Semedo (Dokpri)
Penyerahan Poster kepada Salah Satu Guru SD Negeri Semedo (Dokpri)

Pada kegiatan ini, dijelaskan secara langsung mengenai informasi umum mengenai PHBS, meliputi definisi PHBS, tujuan PHBS, macam-macam kegiatan PHBS, pelatihan salah satu kegiatan PHBS yaitu cara mencuci tangan yang benar menurut WHO, serta pemberian sikat gigi kepada anak-anak di SD Negeri Semedo. Penyampaian materi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi para anak-anak untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan. Setelah penyampaian materi dilakukan, acara dilanjutkan dengan pelatihan cara mencuci tangan yang benar menurut WHO dan pemberian sikat gigi kepada anak-anak.

Pelatihan Cara Mencuci Tangan yang Benar Menurut WHO (Dokpri)
Pelatihan Cara Mencuci Tangan yang Benar Menurut WHO (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun