Kebersihan merupakan fondasi utama dalam menciptakan lingkungan hidup yang sehat, baik di dalam rumah tangga maupun di ruang publik. Gaya hidup bersih tak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Sayangnya, sebagian besar produk pembersih yang digunakan masyarakat masih berbahan kimia, yang dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan ekosistem.
Limbah kulit jeruk dimana memiliki banyak manfaat yang bisa dijadikan sabagai cairan pembersih masih terbuah begitu saja. Banyak masyarakat yang beum mengetahui manfaat dari kulit jeruk. Inilah yang melatar belakangi pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan mengenai pembuatan cairan pembersih alami dari kulit jeruk di desa Ngadirejo, Reban Batang oleh Risma Wahyu Wardani (NIM 1401422398) dari Progaram Studi Pendidikan Guru Sekoah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Dengan bimbingan dosen pengampu Aldina Eka Andriani,S.Pd., M.Pd. Serta Dosen pendamping lapangan Dr. Nursiwi Nugraheni, S.Si., M.Pd. melaksanakan kegiatan yang berjudul “ Sosialisasi Pembuatan Cairan Pembersih Alami Berbahan Dasar Kulit Jeruk Ekstrak Kayu Manis untuk Menuju Hidup Bersih dan Sehat Bagi PKK Desa Ngadirejo” kegatan ini merupakan bagian dari program Bhakti Akademisi yang dselenggarakan ole Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP)
Kegiatan ini dilaksanakan secara 2 pertemuan. Pada pertemuan pertama yaitu hari Minggu 27 April 2025 pukul 09.00-10.00 dengan kegiatan Menjelaskan terkait manfaat kulit jeruk yang bisa dijadikan cairan pembersih alami, Menjelaskan menjelaskan pemanfaatan dan kegunaan cairan pembersih alami dari kulit jeruk, Membagikan infografis Penyusunan Cairan Pembersih Alami Lantai dan Meja Berbahan Dasar Kulit Jeruk Ekstrak Kayu Manis infografis untuk Menuju Hidup Bersih dan Sehat kepada PKK Desa Ngadirejo.
Kombinasi aroma segar dari jeruk dan kehangatan lembut dari kayu manis tidak hanya membuat proses membersihkan menjadi lebih menyenangkan, tetapi juga memberikan sentuhan alami yang menenangkan di dalam rumah. Penggunaan bahan-bahan alami ini juga meminimalisir paparan terhadap bahan kimia sintetis yang berpotensi menimbulkan iritasi atau dampak kesehatan jangka panjang, menjadikannya pilihan yang lebih aman terutama bagi keluarga dengan anak-anak atau individu yang sensitif. Dengan demikian, cairan pembersih alami berbahan dasar kulit jeruk dan ekstrak kayu manis bukan hanya sekadar alat kebersihan, tetapi juga wujud gaya hidup sehat dan peduli lingkungan.
Antusiasme ibu-ibu PKK Desa Ngadirejo sangat terasa selama kegiatan berlangsung, tercermin dari interaksi aktif mereka. Mereka tidak ragu untuk bertanya dan teliti mencatat formula serta cara membuat cairan pembersih alami dari kulit jeruk dan kayu manis, menunjukkan niat untuk menerapkannya di rumah. Salah seorang peserta berkomentar, "Aromanya segar dan ampuh menghilangkan bau tidak sedap," menyoroti kelebihan wangi alami dari bahan-bahan tersebut. Pernyataan ini semakin mendorong para ibu untuk beralih menggunakan pembersih alami ini dalam rutinitas harian mereka.
Dalam kegiatan ini bertujuan utama untuk mengedukasi ibu-ibu PKK Desa Ngadirejo agar mampu menciptakan alternatif pembersih rumah tangga yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan pemahaman akan manfaat limbah kulit jeruk, memberikan solusi praktis pembuatan pembersih alami yang efektif dan ekonomis, mendorong penggunaan produk berkelanjutan dan aman, membangun kemandirian dalam memanfaatkan sumber daya lokal, serta mendukung terciptanya lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat di Desa Ngadirejo. Dengan demikian, diharapkan kegiatan ini berkontribusi positif pada kualitas hidup masyarakat dan pelestarian lingkungan.