Mohon tunggu...
Risman Aceh
Risman Aceh Mohon Tunggu... profesional -

Anak Pantai Barat Selatan Aceh. @atjeh01

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Demokrat Benar; Orang Miskin Salah

11 September 2010   15:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:18 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wasekjen DPP Demokrat, Ramadhan Pohan, menyesalkan adanya politisasi atas insiden meninggalkan Joni Malela di acara open house Sby.

Penyesalan pihak PD sebagaimana dikutip oleh media itu disampaikan untuk menanggapi pihak LSM Bendera dan Front Tuna Rungu yang mengecam insiden tewasnya Joni Malela. Menurut Bendera, sebagaimana dilaporkan media pemerintah harus bertanggungjawab karena dianggap lalai dalam mengamankan warga negaranya.

Pihak PD tepat. Rakyat miskinlah yang salah. Mereka telah lalai dalam hidupnya sehingga menjadi warga negara miskin. Orang kaya, seperti Sby, dan mungkin juga yang lainnya, sudah berbaik hati mau menerima orang miskin untuk bersilahturahmi dan sudah bermurah hati memberikan sedekah. Pihak Sby juga telah menyampaikan belasungkawa dan ikut memberi santunan untuk meringankan duka pihak keluarga korban. Dan lebih utama lagi, pihak keluarga juga telah menerima keadaan dan mengiklaskan kepergian Joni Malela.

Jadi untuk apa sibuk-sibuk pihak lain mempersoalkan? Benar kata Ramadhan, ada baiknya pihak lain ikut menggalang bantuan untuk keluarga korban dan menutup kasus ini karena semuanya sudah berakhir.

Sesederhana itukah pihak partai penguasa memandang kematian setiap orang miskin? Cukup dengan santunan dan kerelaan keluarga korban maka semuanya sudah selesai? Jika segampang itu maka PD benar adanya.

Sayangnya, kita dengan sedih terpaksa mengatakan betapa luar biasa murahnya harga nyawa orang miskin sehingga begitu santai disikapi. Simpati, santunan, belasungkawa maka selesailah.

Berbeda dengan warga negara kaya dan berpengaruh. Jika sesuatu menimpa mereka maka sikap politikus dan pemerintah langsung serius. Nilai harga warga negara langsung tinggi. Begitu pentingnya hingga kadang diikuti dengan perubahan kebijakan untuk memastikan adanya perlindungan dan keselamatan bagi warga negaranya.

Karena itu tidak salah jika ada slogan pemberontakan rakyat yang berbunyi "orang miskin dilarang sakit" atau "orang susah dilarang bermimpi."

Jika Sby memang peduli dan sangat konsern melindungi warga negara mestinya kematian Joni Malela membuat Sby tampil di muka podium dan menyatakan dengan sangat tegas "Saya berjanji tidak akan menggelar open house lagi sampai jumlah orang miskin tinggal 0.5 persen. Insiden ini menjadi cambuk bagi saya sebagai presiden untuk berkerja lebih keras lagi guna memastikan tidak ada lagi warga negara Indonesia yang harus meninggal di acara-acara sejenis. Saya ingin diakhir jabatan saya melihat rakyat saling berlomba memberi bantuan kepada saudaranya dan bila perlu datang ke istana negara sambil mengatakan dengan lantang, ""Kami sekarang bukan lagi peminta tapi pemberi, termasuk memberi kepada negara tercinta kami, Indonesia.""

Saleum Kompasiana,
Risman A Rachman
Aceh - Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun