Mohon tunggu...
Risky Wahyu Permana
Risky Wahyu Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 24107030083

Bicara yang Mencerahkan, Bergerak yang Memberdayakan, Menulis yang Menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nyaman Tapi Mandek: Bahaya di Balik Zona Aman

11 Juni 2025   22:45 Diperbarui: 11 Juni 2025   22:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

 4. Bahaya Rasa Puas Diri

Merasa puas terhadap pencapaian adalah hal yang baik, tapi terlalu cepat puas bisa menjebak kita. Ketika seseorang merasa dirinya sudah cukup baik, sudah cukup produktif, atau sudah cukup berhasil, maka secara tidak langsung ia akan menolak kritik, tidak lagi mau belajar, dan bahkan mulai meremehkan orang lain. Akhirnya, sikap puas diri ini membuat kita berhenti tumbuh.

 5. Menghambat Pertumbuhan Pribadi

Zona nyaman membuatmu takut gagal. Padahal, kegagalan adalah bagian dari proses belajar yang paling efektif. Kamu tidak akan tahu batas kemampuanmu kalau tidak mencobanya. Di luar zona nyaman ada pembelajaran, pengalaman baru, dan peningkatan kualitas diri. Tapi jika kamu tidak pernah berani keluar, kamu tidak akan pernah tahu sejauh mana potensi yang kamu miliki.

"Keluar dari Zona Nyaman Bukan Sekadar Tantangan, Tapi Kebutuhan"

Keluar dari zona nyaman bukan berarti kamu harus melakukan hal ekstrem. Ini bisa dimulai dari langkah-langkah kecil: berbicara di depan kelas, mencoba peran baru dalam organisasi, menulis artikel, atau mengikuti pelatihan yang belum pernah kamu ikuti sebelumnya. Intinya adalah membiasakan diri dengan hal-hal yang membuatmu tidak nyaman tetapi berkembang.

Setiap rasa gugup, ragu, atau takut yang kamu hadapi saat melakukan hal baru adalah tanda bahwa kamu sedang tumbuh. Ketidaknyamanan adalah indikasi bahwa kamu sedang mendorong batas dirimu sendiri.

Tips Keluar dari Zona Nyaman:


1. Tentukan Tujuan Jangka Panjang
   Pikirkan dirimu 5 tahun ke depan. Apa yang ingin kamu capai? Skill apa yang kamu butuhkan? Dari situ, kamu bisa mulai mengidentifikasi area mana yang perlu kamu eksplorasi.

2. Mulai dari Hal Kecil
   Tidak harus langsung membuat perubahan besar. Mulailah dengan mengubah rutinitas harianmu, mencoba cara baru dalam belajar, atau mengikuti kegiatan kampus yang belum pernah kamu ikuti.

3. Bergaul dengan Orang yang Menantangmu
   Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang ambisius, kritis, dan mendorongmu untuk keluar dari kebiasaan. Lingkungan yang menantang bisa menjadi motivasi besar untuk berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun