Mohon tunggu...
Redemptus Rizky
Redemptus Rizky Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

'pura-pura' penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Elegi Rupiah Rayap: Tukang Becak Vs Aspal Jalanan

25 Mei 2019   04:31 Diperbarui: 19 Oktober 2019   21:48 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukang Becak mengatarkan penumpang yang membawa meja (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Saya pun tiba pada sebuah pertanyaan terakhir. "Apakah bapak akan tetap bertahan becak pak?" Demikian saya bertanya. "Sebenarnya sudah mau pindah ke motor mas, tapi ga punyak modal. Mau tetep jadi tukang becak juga susah. Gak pasti mas kita dapatnya sehari berapa," ungkapnya.

"Kita kalah sama ojek aplikasi itu loh mas," kata bapaknya sambil tetap melihat kedepan, menunggu-nunggu penumpang. Saat itu saya sadar, orang-orang seperti bapak Zaldikri bukanlah orang-orang yang sekadar bertahan dengan becak konvensional. Namun, mereka adalah orang-orang yang pasrah pada keadaan dan mencoba meladeninya dengan segenap kemampuan yang ada. Baginya, tidak ada yang lebih penting dari keluarga.

Demikian elegi ini berkisah. Rupiah rayap adalah istilah yang saya sematkan pada cuil duit yang dengan susah payah mereka dapatkan. Mereka adalah orang-orang yang memilih untuk merayap dari pada mengemis.

Yogyakarta,25 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun