Mohon tunggu...
Riski Ramadan RR
Riski Ramadan RR Mohon Tunggu... Wiraswasta - I love imagination

Pekerja Serabutan [ kerjaannya banyak, bayarannya sedikit ]

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Pearl", adalah Keadaan Psikis Saya yang Hancur

23 Januari 2023   07:57 Diperbarui: 23 Januari 2023   08:10 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram/a24

Pearl adalah keadaan psikis saya yang hancur!

Film psikopat yang unik. Ini bukan film yang sekadar ada orang gila membunuh banyak orang dengan tiba-tiba dan mati begitu saja. Tapi saya menemukan cerita yang secara emosional, ekspresi, dan perasaan karakter  utamanya yang menyampaikan cerita ini lebih dalam.

Sinopsis.

Pearl adalah film slasher horror karya Ti West yang dirilis oleh A24 pada 16 September 2022. Merupakan prekuel dari film X (2022), film ini menceritakan origin story dari Pearl sebelum dia menjadi pembunuh sadis.

Jujur film ini membuat saya kembali membuka perasaan trauma, depresi, kekuatan sedih yang tiba-tiba membuat saya merasakan kembali berada di masa suram itu. 

Perasaan sakit 'mental' yang saya alami bertahun-tahun seperti bangkit kembali. Saya melamunkan bayangan saya ketika disakiti secara fisik maupun psikis dan saya mikir apakah saya harus menjadi' Pearl' dulu untuk mendapatkan perhatian dan rasa aman dari orang-orang sekitar? nggak kok, saya nggak akan membunuh. :)

Karena saya merasa hidup dan tumbuh tidak dengan kasih sayang melainkan belas kasihan. oh, No kenapa jadi curhat?

Oke fokus. Selain penokohannya yang sangat kuat. Karakter pendukung yang sangat solid, pas pada porsinya membuat cerita semakin erat and very on point. Mereka sama pentingnya dengan peran utama yang terkoneksi dan kesinambungan. walaupun ini film psikologi horror, latar dan visualnya sangat cantik, seperti menipu. Background yang romantis tiba-tiba darah di mana-mana.

Banyak adegan yang saya sangat sukai diantaranya ketika Pearl ingin meminta izin kepada ibunya mengikuti sebuah audisi tari di gereja. Ibunya menolak dan Pearl tiba-tiba meledak , semua emosi, unek-uneknya terhadap sang ibu bahwa dia sangat tidak suka kehidupan yang dia miliki dan sangat membenci ibunya. 

Timbul keributan kecil sampai dres sang ibu terbakar api hingga seluruhh tubuhnya nyaris terbakar, Pearl pun mencoba menolongnya dengan menyiram sang ibu dengan sup makan malam mereka. It's so creepy...

Menurut saya Mia Goth sangat sempurna memainkan karakter sinting ini. Dari gestur, ekspresi, cara dia berbicara, sampai cara dia mengangkat senjata (garpu tanah dan kapak untuk membunuh korban) secara nggak langsung cuma megang aja saya sudah yakin dan merasakan bahwa wanita ini memang tidak beres, rupanya.

Lalu ketika dia bermonolog dan menungkapkan segala perasaan yang sedalam-dalamnya terkait kegagalan hidupnya sampai dia pikir selama ini Tuhan tidak pernah berpihak padanya sampai dia tidak pernah merasa bahagia. 

Sepanjang 9 menit lamanya dan itu butuh skil khusus biar terlihat sangat meyakinkan. Dan saya pernah merasakan hal itu dan orang di luar sana pun pasti mengalami hal itu. 

Saya nahan ketawa melihat ekspresi Mitsy, iparnya Pearl yang menahan rasa ketakutannya setelah apa yang diungkapkan Pearl begitu mengerikan. Dan bagian ending saat Pearl memutilasi Mitsy dengan sangat empuk seperti memotong kue dengan kapak, selalu terbayang!

Menonton film seperti ini nggak cukup sekali, banyak hal yang perlu diperhatikan dengan detail sampai pesan yang diberikan di film ini membuat kita sadar akan sesuatu yang belum pernah kita pikirkan dan sadari sesuatu itu.

Kalau ditanya, andaikan ada karakter yang saya ingin jadi karakter itu, saya akan jawab saya ingin jadi Pearl, karena saya sangat tahu betul bagaimana rasanya menjadi seseorang yang ditinggalkan orang tercinta, dikekang, tidak dipedulikan dan merasa  dunia ini tidak pernah berpihak pada saya. i love the act, gesture, and her expression.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun