Mohon tunggu...
Riski
Riski Mohon Tunggu... Berusaha belajar untuk menjadi pelajar yang mengerti arti belajar

Ada apa dengan berpikir?

Selanjutnya

Tutup

Diary

Antara Bahagia dan Gelisah: Mencari Diri dalam Keadaan yang Berubah

9 Februari 2025   14:57 Diperbarui: 9 Februari 2025   14:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/6kbvTvkctmf36Deb9

Terkadang, aku merasa bingung dengan diriku sendiri dan keadaan yang terus berubah. Di satu waktu, aku merasa bahagia, tetapi di waktu berikutnya, gelisah datang menyelimuti. Aku bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Seolah-olah keadaan ini sedang mempermainkan hidupku. Aku kebingungan dan terus bertanya dalam hati, "Siapa aku sebenarnya? Apakah aku adalah diriku saat bahagia, ataukah aku adalah diriku saat sedang gelisah?"

Rasanya begitu mengganggu. Aku ingin lari dari perasaan ini, tetapi sejauh apa pun aku melangkah, tetap saja aku kembali pada kegelisahan yang sama. Seolah aku terjebak dalam lingkaran yang tak berujung.

Aku juga heran, mengapa saat aku bahagia, aku tidak pernah benar-benar memikirkan keberadaanku, tetapi justru saat kegelisahan datang, aku mulai mempertanyakan banyak hal. Seakan-akan, aku baru menyadari keberadaanku ketika sedang gelisah.

Dari sini, aku mulai bertanya-tanya, apakah aku harus menghindari kebahagiaan dan menerima kegelisahan? Karena nyatanya, justru dalam kegelisahan inilah aku mulai merenungi diri, mengintrospeksi segala sesuatu yang telah kulakukan di masa lalu.

Aku termenung dan berpikir, mencari sebuah kepastian. Haruskah aku memilih kebahagiaan, yang selalu membawa kesenangan dan kenyamanan, tetapi membuatku melupakan diriku sendiri? Ataukah aku harus menerima kegelisahan, yang meskipun menyakitkan, justru membuatku lebih sadar akan diri dan hidupku?

Aku merasakan betapa hidup ini bagaikan sebuah perjalanan tanpa peta yang pasti. Ada saat-saat di mana aku merasa tenang, tetapi ada pula momen di mana aku tersesat dalam kegelisahan. Mungkin, bukan soal memilih antara bahagia atau gelisah, tetapi bagaimana aku memahami keduanya. Bahagia memberiku istirahat, sementara gelisah mengajarkanku makna.

Maka, daripada melawan keadaan, mungkin yang perlu kulakukan adalah menerima dan memahami. Karena dalam setiap perubahan, ada pelajaran yang membentuk siapa diriku sebenarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun