Mohon tunggu...
Riskha febriyani
Riskha febriyani Mohon Tunggu... Lainnya - .

Hayy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa sebagai Kaum Intelektual dan Penggerak Sosial

31 Januari 2022   08:34 Diperbarui: 31 Januari 2022   08:41 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa merupakan kelanjutan cita cita bangsa ini, secara langsung kita merupakan penerus dari para pemimpin negara. Menjadi seorang mahasiswa diharuskan mencerminkan sikap intelektual, serta mampu mengaplikasikannya dalam dunia nyata. Tentu sebagai seorang mahasiswa kita akan dinilai oleh orang tua, keluarga, teman, pengajar apakah kita dapat sudah menerapkan sikap tersebut atau belum. Dalam menerapkan sikap intelektual tentu kita juga mendapatkan Pendidikan karakter sejak dini yang dapat membentuk remaja atau pemuda yang berprestasi. Di dalam Pendidikan karakter terdapat nilai religious yang menjelaskan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai makhluk sosial yang peka terhadap lingkungan. Selain itu, terdapat nilai toleransi dan nilai cinta damaiatau nilai nilai kemanusiaan yang sesuai normaguna menumbuhkan sifat penyayang, berbudi pekerti, dan pengasih.

 Dalam Pendidikan karakter itu secara tidak langsung akan menumbuhkan karakter yang kretif, suka bekerja keras, mandiri, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Disinilah peran mahasiswa dibutuhkan. Maraknya gadget / Handphone juga sangat berpengaruh pada kehidupan sosial. Orang akan cenderung malas untuk bertegur sapa, bahkan Ketika di tanya atau di panggil harus berkali kali. Sadarkah bahwa kita juga termasuk pecandu gadget? Menyampaikan hal ini bukan suatu perkara asing bagi kita. Bahkan, anak yang masih menduduki Sekolah Dasar pun sebagian besar sudah menggunakan gadget. Seorang mahasiswa harus mampu bersikap tegas dan tepat, tegas di sini maksudnya adalah kita wajib tegas menegur pelaku yang menyimpang, seperti halnya apabila kita bertemu seseorang yang membyang sampah sembarangan. Tegurlah orang itu dengan cara yang halus serta dapat di terima dengan baik.

 Sedangkan tepat yaitu kita dapat melihat situasi, kondisi, dan siapa yang sedang kita ajak bicara, menegur tidak sepenuhnya berhubungan dengan marah marah, menegur merupakan suatu peringatan yang di lontarkan seseorang untuk orang lain pelaku penyimpangan. 

 Seorang mahasiswa juga sering dikait kaitkan dengan tindak kriminalitas serta puncak penyebaran narkoba. Baru baru ini terjadi demo besar besaran yang di lakukan hampir seluruh mahasiswa di Indonesia. Demo tersebut tentu tak sepenuhnya berjalan dengan baik, yang awalnya hanya tersenggol dapat memicu keributan dan perseteruan. Selain itu dampak dari demo tersebut banyak mahasiswa yang terluka, serta keruskan fasilitas di lingkungan dan gedung yang mungkin apabila di hitung kerugiannya akan cukup banyak, semua itu muncul karena rasa lelah yang memicu amarah. Pendidikan karakter juga menghasilkan nilai seorang remaja maupun pemuda yang sabar dan pengasih, oleh karena itu akan mengasilkan seorang mahasiswa yang intelektual.  

Baru baru ini, kriminalitas disekitar kita semakin meningkat apalagi di kalangan remaja di sekitar kita, sebagai seorang kaum elit intelektual kita wajib menngerakkan hati sesama untuk senantiasa menyelesaikan masalah tanpa ada masah, seperti slogan pegadaian. Seorang mahasiswa juga hrus memiliki daya Tarik supaya orang yang kita beri arahan akan lebih mudah mengerti serta menyenangkan dalam menjalani, seacra tidak langsung kita tidak memberi tekanan walaupun sifatnya sedikit memaksa. Tapi, dalam hal ini memaksa untuk sebuah kebaikan. Layaknya aturan yang sering di plesetkan oleh anak zaman sekarang "Aturan di buat untuk di langar", adanya aturan karena dorongan dari pelanggaran, bagaimana car akita supaya pelanggaran itu dapat di minimalisir? Dengan di bentuknya aturan

Kepala kepolisianDaerah (Polda) Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Ito Sumardi, menuturkan bahwa tindak kriminalitas menurun secara kuantitas dalam periode Januar hingga Mei 2008, tetapi meningkat secara kualitas . pelaku pencurian dengan kekerasan atau perampokan banyak memakai senjata apirakitan. Para tersangka kasus pencurian, kekerasan, kericuhan adanya motif tidak terima, dan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun