Mohon tunggu...
Riska Nabila
Riska Nabila Mohon Tunggu... Writer

Mahasiswa Ilmu Komunikasi '18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperjuangkan Cinta Melalui Doa, Bolehkah dalam Islam?

5 Mei 2021   14:15 Diperbarui: 5 Mei 2021   14:34 7760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkara jodoh merupakan suatu perkara yang selalu menjadi perbincangan hangat setiap saat. Berbagai cara dilakukan agar mendapatkan jodoh atau pasangan hidup seperti yang diharapkan.

Dalam agama Islam perkara jodoh sudah terjamin dalam ayat Al-Qur'an. Namun banyak orang yang masih merasa khawatir dengan kesendiriannya. Firman Allah SWT dalam surah Adz-dzariyat ayat 49 menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan agar manusia tetap selalu mengingat kebesaran Allah SWT.
QS. Adz-dzariyat ayat 49 :

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."

Usaha memperjuangkan jodoh dalam dilakukan dengan cara-cara perbaikan diri menuju yang lebih baik lagi. Termasuk meminta dan memohon kepada Allah SWT untuk dijodohkan dengan seseorang yang dicintai. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bolehkah seorang muslim meminta jodoh kepada Allah SWT dengan menyebut nama orang yang dicintai?

Berdoa dan meminta kepada Allah SWT sangat dianjurkan dalam hal apapun. Asalkan di dalam doa yang dipanjatkan tidak ada unsur ingin mencelakai atau menginginkan hal-hal buruk terhadap seseorang. Bahkan dalam firman-Nya Allah SWT telah menjamin segala doa yang terpanjatkan kepada-Nya tidak akan kembali dengan sia-sia.
QS. Ghofir ayat 60 :
 ....
Ayat di atas mempunyai arti seperti ini "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu."
Tidak ada larangan untuk mencintai seseorang, yang tidak boleh adalah ketika kita mencintai orang tersebut dengan cara yang salah. 

Mendoakan orang terkasih sudah merupakan bentuk dari ikhtiar yang sebenarnya. Bukan melalui pacaran yang dapat mendekatkan kita ke jalan maksiat. Doakanlah seseorang yang kita cintai dengan meminta kepada Allah SWT agar senantiasa diberi kebahagiaan dalam setiap langkahnya.

Setelah kita berusaha meminta kepada Allah SWT bukan berarti nama yang kita minta sudah semestinya menjadi jodoh kita. Dalam masa penantian sebelum jodoh datang kita harus memiliki hati yang lapang dan ikhlas untuk menerima apa yang sudah menjadi ketetapan-Nya. Jika pada akhirnya nama yang selalu kita sebut di dalam doa tidak menjadi takdir kita, maka jangan bersedih dan berputus asa kepada Allah SWT.

Sesungguhnya jodoh adalah cerminan diri sendiri, ketika apa yang kita inginkan tidak menjadi milik kita maka sudah pasti Allah SWT sedang apa yang kita butuhkan dan tentunya lebih indah dari apa yang kita inginkan.

Allah mengabulkan doa hamba-Nya diwaktu yang tepat. Maka sebagai seorang muslim yang beriman kepada-Nya tidak boleh meragukan kebesaran Allah SWT. Apalagi mengenai persoalan jodoh, Allah SWT tidak akan mengirimkan seseorang sebagai pelengkap imanmu dengan sembarangan. Allah SWT akan mengirimkan orang yang paling menurut-Nya untuk disandingkan dengan umat-Nya.

Lalu bagaimana apabila sudah berusaha dan berdoa dengan giat namun masih belum juga diberi pertanda akan kedatangan jodoh?
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 45
...
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat..."
Berdasarkan ayat tersebut Allah SWT telah memberi petunjuk kepada umat-Nya bahwa setiap doa yang disampaikan kepada-Nya dengan ikhlas dan bersungguh-sunguh meyakini dalam hati bahwa Allah SWT akan mengabulkan doanya, maka senantiasa Allah SWT akan mengabulkan.

Untuk itu bagi siapa saja yang belum dipersatukan atau belum diberi jawaban atas nama yang sedang diperjuangkan dalam doa maka tetaplah jaga doa tersebut. Selain berdoa, tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah adalah jalan agar doa kita cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun