Mohon tunggu...
Riska Bela Adinda Rosita
Riska Bela Adinda Rosita Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Don't think to be the best, but think to do the best!!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jejak Perjuangan KH. Hasyim Asy'ari

6 April 2020   10:15 Diperbarui: 6 April 2020   10:35 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pesantren Tebuireng didirikan oleh beliau KH. Hasyim Asy'ari pada tahun 1899 M. 

  • Beliau lahir ketika hari Selasa Kliwon tepat pada tanggal 24 Dzul Qa'dah tahun 1287 H atau pada penanggalan arab yaitu tanggal 14 Februari tahun 1871 M, di kediaman kakek beliau yaitu Kyai Utsman, yang berada di Pondok Pesantren Gedang, Jombang.
  • KH.  Hasyim Asy'ari tidak pernah merasakan betapa puasnya beliau belajar bersama seorang ayah tercinta, ketika beliau berusia 15 tahun beliau mencari ilmu di sebuah Pondok Pesantren lainnya yaitu, Pondok Pesantren Wonokoyo Probolinggo, lalu pindah ke Pondok Pesantren yaitu Langitan yang berada di daerah Tuban dan beliau pindah lagi ke Pondok Pesantren Tenggilis Sidoarjo.
  • Kemudian beliau mendengar bahwasanya di Pondok Pesantren Madura ada seorang Kyai yang sangat masyur, jadi setelah beliau menyelesaikan belajarnya di Pondok Pesantren Tenggilis beliau langsung berangkat ke Madara untuk belajar kepada Kyai yang bernama Kyai Muhammad Kholil, dan masih banyak lagi tempat beliau menimba ilmu pengetahuan agama atau tholabul ilmi. 
  • Alhasil beliau dijadikan menantu oleh salah satu guru beliau yaitu Kyai Ya'qub, ketika beliau masih berusia 21 tahun, lalu KH. Hasyim Asy'ari menikah dengan puterinya yaitu yang bernama Nyai Nafisah pada tahun 1892.
  • Tidak lama kemudian, beliau bersama sang mertua dan istri beliau tercinta yang sedang hamil pergi ke Kota Mekkah untuk menunaikan ibadah haji sambil menimba ilmu atau tholabul ilmi. Tetapi sebuah musibah mulai menguji ketabahan beliau, tidak lama kemudian sang istri tercinta tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal dunia. Kesedihan beliau itu mulai semakin bertumpuk, karena 40 hari kemudian si buah hati beliau yang tercinta yaitu Abdullah wafat mengikuti ibunya.

Selama di Mekkah KH.  Hasyim berguru kepada banyak ulama besar, antara lain yaitu kepada: Syekh Syuaib bin Abdurrahman, Syekh Mahfudz at-Turmusi dan Syekh Muhammad Minangkabau dan masih banyak lagi ulama besar yang mengarkan ilmunya kepada beliau. 

  • Sejak beliau pulang dari pengembaraannya menuntut ilmu di berbagai Pondok Pesantren terkemuka dan bahkan ke Tanah Suci Mekkah, beliau sangat terobsesi untuk mengamalkan ilmu yang beliau peroleh. Peninggalan beliau yang tidak akan pernah terlupakan dari sebuah perjuangan beliau adalah berdirinya Pondok Pesantren Tebuireng. 
  • Tebuireng bisa juga disebut yaitu nama dari sebuah Dusun kecil tepatnya wilayah Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dan letaknya delapan kilometer di selatan Kota Jombang, yang berada di tepi jalan raya jurusan Jombang Kediri. 
  • Pada zaman dahulu dusun Tebuireng itu sangatlah terkenal sebagai sarang perjudian, perampokan, pencurian dan pelacuran. Lalu semenjak kedatangan beliau KH. Hasyim bersama beberapa sang santri yang beliau bawa dari Pondok Pesantren milik kakeknya, dan pada tahun 1899 M masyarakat setempat mulailah berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan santri yang awal mulanya hanya beberapa santri, mulai meningkat menjadi 28 santri. 
  • Awal kegiatan dakwah KH. Hasyim dipusatkan di sebuah bangunan kecil yang terdiri dari dua buah ruangan kecil yang terbuat dari sebuah anyaman bambu atau disebut tratak, bekas sebuah warung pelacuran yang luasnya mungkin kurang lebih 6X8 meter, yang telah beliau beli dari seorang dalang yang sangat terkenal. Ruang depan untuk mengajarkan para santrinya dan sholat berjamaah lalu ruang yang belakang untuk tempat tinggal beliau.
  • Dan dua tahun kemudian beliau menikah lagi dengan seorang wanita cantik yaitu Nyai Nafiqoh yaitu puteri dari Kyai Ilyas (Pengasuh Pondok Pesantren Sewulan Madiun). 

Alhamdulillah beliau dikaruniai 10 anak yaitu:

  1. Nyai Hannah
  2. Nyai Khoiriyah 
  3. Nyai Aisyah 
  4. Nyai Azzah
  5. Kyai Abdul Wahid
  6. Kyai Abdul Hakim
  7. Kyai Abdul Karim
  8. Kyai Ubaidillah
  9. Nyai Mashuroh
  10. Kyai Muhammad Yusuf
  • Lalu ketika pada tahun 1920 an Nyai Nafiqoh wafat, kemudian beliau KH. Hasyim Asy'ari menikahi wanita cantik yaitu Nyai Masruroh puteri dari Kyai Hasan (Pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri).

Alhamdulillah beliau dikaruniai 4 anak yaitu:

  1. Kyai Abdul Qodir
  2. Nyai Fatimah
  3. Nyai Khodijah 
  4. Kyai Muhammad Ya'kub

Berberapa Kitab Karya KH. Hasyim Asy'ari:

  1. Al-Tibyan fi al-Nahy'an Muqatha'ah al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan.
  2. Mukaddimah al-Qanun al-Asasy Li Jam'iyyah Nahdhatul Ulama.
  3. Risalah fi Ta'kid al-Akhdz bi Madzhab al-A'immah al-Arba'ah.
  4. Mawaidz.
  5. Arba'in Hadistsan Tata'allaq bi Mabadi' Jam'iyah Nahdhatul Ulama'.
  6. Al-Nur al-Mubin fi Mahabbah Sayyid al-Mursalin.
  7. At-Tanbihat al-Wajibat liman Yashna' al-Maulid bi al-Munkarat.
  8. Risalah Ahli Sunah Wal Jama'ah fi Hadist al-Mauta wa Syarat as-Sa'ah wa Bayan Mafhum al-Sunah wa al-Bid'ah Risalah Ahl Sunah Wal Jama'ah.
  9. Ziyadat Ta'liqat a'la Mandzumah as-Syekh 'Abdullah bin Yasin al-Fasuruani.
  10. Dhau'ul Misbah fi Bayan Ahkam al-Nikah. Cahayanya lampu yang benderang.
  11. Ad-Durrah al Muntasyiroh Fi Masail Tis'a 'Asyarah. Mutiara yang memancar dalam menerangkan 19 masalah.
  12. Al-Risalah fi al-'Aqaid.
  13. Al-Risalah fi at-Tasawuf.
  14. Adab al-'Alim wa al-Muta'allim

Syekh KH. Hasyim Asy'ari wafat tepat ketika bulan suci Ramadhan yaitu pada tanggal 7 Ramadhan tahun 1366 H. Dan beliau dikebumikan tepatnya di dalam Pondok Pesantren Tebuireng yang telah didirikannya dengan penuh perjuangan. Semoga Allah selalu senantiasa menyandingi beliau di sisi-Nya, dan selalu tetap menempatkan ilmunya sebagai ilmu yang barokah dan bermanfaat, Aamiin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun