Di balik wajah sabar seorang guru, sering tersembunyi lelah yang jarang terlihat. Setiap hari, mereka berdiri di depan kelas dengan senyum dan semangat yang seolah tak pernah padam, padahal di dalam hati mungkin tengah menahan banyak beban hidup. Mereka menyalakan cahaya pengetahuan bagi orang lain, bahkan ketika hidup mereka sendiri belum sepenuhnya terang.
Gaji yang tak seberapa, tugas yang menumpuk, dan tuntutan yang tak henti---semuanya menjadi teman akrab dalam perjuangan seorang guru. Namun, di balik itu, mereka tetap memilih bertahan. Karena bagi mereka, menjadi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa. Suatu cara sederhana untuk memberi arti pada kehidupan, sekalipun dunia sering kali tak memberikan penghargaan yang setimpal.
Ada guru yang pulang dengan langkah gontai setelah mengajar seharian, bukan ke rumah mewah, tapi ke rumah kecil yang penuh kasih. Ada pula yang masih memeriksa tugas murid di tengah malam, di bawah cahaya lampu yang temaram. Sementara di luar sana, banyak profesi lain yang menawarkan kenyamanan dan kemapanan, mereka justru memilih jalan sunyi ini---menjadi pelita di tengah gelap.
Mereka mungkin tak dikenal publik, tak viral di media sosial, dan tak disorot kamera, tapi dari tangan-tangan mereka lahir generasi masa depan bangsa. Setiap huruf yang mereka ajarkan, setiap nilai yang mereka tanamkan, menjadi pondasi bagi negeri ini untuk tetap berdiri kokoh.
Ironisnya, masih banyak di antara mereka yang hidup dalam keterbatasan. Ada yang harus menempuh perjalanan jauh ke sekolah, ada yang bergulat dengan gaji yang tak cukup hingga akhir bulan, dan ada pula yang berjuang di pelosok tanpa fasilitas layak. Namun, meski hidup mereka masih redup, mereka tetap menyalakan cahaya bagi orang lain---tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan.
Guru adalah lentera yang kadang dilupakan. Mereka bukan hanya pengajar, tapi juga penyabar, penguat, dan penginspirasi. Tanpa mereka, mungkin kita semua akan tersesat dalam kegelapan ketidaktahuan.
Mereka mungkin tak hidup dalam kemewahan, tapi di mata Tuhan, mereka adalah orang-orang yang paling kaya---kaya akan kasih, pengabdian, dan cinta yang tulus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI