Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama Selalu Ajarkan Perdamaian

19 Desember 2020   05:31 Diperbarui: 19 Desember 2020   05:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa pandemic Covid 19 yang belum berakhir ini, masyakat mengahdapi problema yang tidak sederhana karena bukan hanya penyakitnya yang  harus diwaspadai tetapi karena dampak penyakit ini. Banyak sektor terpuruk akibat wabah satu ini. Mulai dari pariwisata, kuliner, hotel, seni dan lain sebagainya. Masyakat yang banyak mencari uang dari sektor non formal ini menjadi lebih sulit dalam mencari nafkah.

Kesulitan sendiri dalam prosesnya dapat membuat sesuatu itu menjadi kuat atau merapuh. Semisal kepercayaan kepada negara, atau persahabatan dengan sesama. Itu semua bisa memperkuat bahkan ada yang merapuh. Kenapa ?

Seringkali orang yang punya tingkat kepercayaan diri tinggi, melihat ujian (baca Covid-19) sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan baik. Kita memperhatikan protocol kesehatan, mencari solusi terbaik dari penyebaran penyakit ini, kita memperkuat imun tubuh dari makanan yang kita makan sehari-hari . Kita percaya bahwa pada suatu saat negara akan mendapat solusi dari ujian ini berupa vaksin yang bisa menghalau penyakit ini.

Sebaliknya kaum yang rapuh tingkat kepercayaannya terhadap sesuatu tidak kuat dan cenderung mudah terhasut atau terprovokasi. Ini bisa terjadi pada banyak masyarakat yang sering mendengar dakwah-dakwah yang menyesatkan dan tidak optimistic. Dakwah seperti ini seringkali membawa pesan bahwa apapun yang dilakukan pemerintah adalah salah dan tidak seharusnya. Mereka cenderung membenci aparat dan pejabat yang bekerja keras menuntaskan wabah ini.

Orang-orang dengan cara berfikir negative seperti ini  sepertinya lupa bahwa banyak negara yang lebih maju, lebih canggih, seperti Amerika Serikat tetapi juga tidak mampu meredam lonjakan penderita pandemic ini.

Mereka juga lupa bahwa banyak sekali langkah pemerintah kita untuk meredam penyakit ini selama delapan bulan ini sehingga sebenarnya kita harus mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah, terlepas dari segala kekurangannya.

Provokasi pada saat seperti ini dan dilakukan oleh ulama terkenal, tentu saja sangat menyesakkan hati. Kita lihat saja contoh yang paling nyata adalah kedatangan Habi Rizieq Shihab yang mendatangkan kerumumnan sangat menyalahi protocol kesehatan. Apalagi bulan-bulan ini adalah bulan dimana ada lonjakan yang sangat tinggi para penderita Covid-19.

Karena itu, kita masyakar biasa harus membantu pihak-pihak yang berusaha untuk meredam lonjakan Covid-19 ini dengan baik. Caranya adalah jangan mudah menyerap informasi yang salah dan provokatif terhadap tindakan pemerintah atau aparat. Apalagi jika informasi itu diselipkan pada dakwahdakwah agama di masjid maupun di media sosial.

Taat beragama boleh namun kita harus kritis dengan narasi yang disampaikan. Agama tidak pernah ajarkan pertentangan antar kaumnya. Agama selalu ajarkan perdamaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun