Mohon tunggu...
Rise Nurhasanah
Rise Nurhasanah Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga dan freelance researcher -

Main Job as housewife with 3 lovely children Side Job as biostatistican

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menumbuhkan Kemandirian Anak melalui Toilet "Training"

20 April 2018   06:08 Diperbarui: 20 April 2018   08:42 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Toilet training adalah suatu proses oleh karena itu waktunya tidak bisa disamakan antara anak satu dan lainnya karena setiap anak secara fisik dan psikologis pasti berbeda. Hal ini membutuhkan kesabaran dari orangtua dan pengasuh terutama Ibu. Karena Ibu yang berperan disini untuk memotivasi dan mengajarkan dengan cara yang halus/lembut tentang bagaimana cara buang air (kecil atau besar).

Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah membuat program toilet training. Untuk BAB mungkin akan lebih terlihat dari ekspresi anak, akan tetapi untuk BAK memang harus dibiasakan dengan melakukan program secara bertahap. Pertama, cari tahu polanya. Kapan anak anda biasa BAK/BAB. Caranya dengan melepas diapersnya.

Hal ini mungkin merepotkan karena harus sigap membersihkan apabila si kecil BAK/BAB di lantai. Tetapi sangat bermanfaat karena kita akan mengetahui polanya. Misalnya, polanya adalah bangun tidur -- jam 8 (mandi) --jam 12- jam 4 sore (mandi) -- jam 7 (sebelum tidur)- jam 12 malam -- jam 4 pagi. Tidak perlu lama untuk melihat pola ini cukup 2-3 hari saja maka akan terlihat.

Kedua, bawalah anak ke toilet menurut pola tersebut. Jika anda tidak sanggup untuk melepas diapers anak anda pada malam hari. Lakukanlah pada siang hari terlebih dahulu. Jangan lupa sebelumnya motivasi anak anda untuk BAK/BAB di toilet dan katakan kepadanya bahwa "jika ingin BAK/BAB bilang saja nanti akan diantar oleh Ibu". Hal ini akan mendorong anak untuk bilang jika ingin BAK/BAB  dan terbiasa untuk pergi ke toilet. Pada saat di toilet, Anda juga bisa mengajarkan bagaimana cara BAK/BAB dan membersihkannya. Juga cuci tangan secara baik dan benar.

Ketiga, jika anak sudah terbiasa tidak pakai diapers siang hari. Cobalah untuk melepasnya pada malam hari. Hal ini memang cukup sulit karena waktu tidur Anda akan terganggu. Sebelum anak tidur ajaklah ke toilet dan setelah bangun tidur ajak juga ke toilet. Jika anak anda tidak nyenyak/gelisah pada tengah malam itu mungkin karena ingin buang air kecil lalu segera bawalah ke toilet.

Keempat, pada saat bepergian/ jalan-jalan cobalah untuk tidak memakaikan diapers. Hal ini mungkin beresiko karena ada kemungkinan anak mengompol di tempat umum dan membuat anda malu. Tetapi ingatlah bahwa ini proses. Sebelum berangkat kondisikan anak anda untuk bilang jika ingin BAB/BAK pada saat bepergian. Orangtua harus komitmen untuk mengantarnya ke toilet.

Menjaga Konsistensi

Program toilet training akan berhasil jika orangtua dan pengasuh konsisten mengajarkannya. Namun jika tidak konsisten akan membuat anak bingung dan tidak berusaha untuk melakukannya sehingga program bukan saja beresiko untuk terlambat tetapi gagal dan harus mulai dari awal. Untuk menjaga konsistensi ini diperlukan komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat di dalamnya yaitu Ibu, anak, ayah, pengasuh dan semua anggota keluarga yang tinggal di rumah.

Toilet training merupakan salah satu perkembangan anak yang membutuhkan perhatian dan bantuan dari orangtua. Awalnya memang cukup merepotkan dan melelahkan. Namun rasa lelah itu akan terbayar begitu melihat anak kita mandiri karena kemandirian merupakan hadiah dari orangtua sebagai bekal seorang anak agar bisa terbang lebih tinggi meraih cita-cita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun