pembelajaran sudah berkembang selama 10 tahun terakhir. Pembelajaran berbasis teknologi sebenarnya sudah diteliti dan dipelajari sebagai variasi model pembelajaraan. Model pembelajaran berbasis teknologi seperti STEM (Sains, Technology, Engineering, Mathematic), STM (Sains, Teknologi, Masyarakat), hingga e-learning dan blended learning. Model pembelajaran tersebut telah diteliti dalam meningkatkan hasil belajar, motivasi, dan keterampilan penggunaan teknologi.
TeknologiPengembangan model pembelajaran tersebut ternyata tidak sia-sia. Sejak pandemi COVID-19, pembelajaran tatap muka dialihkan menjadi pembelajaran online. Hal ini untuk melindungi anak-anak dari virus. Sehingga ketika pandemi datang tiba-tiba, dunia pendidikan sudah mengantongi beberapa model pembelajaran untuk diterapkan selama pembelajaran online.
Pembelajaran yang paling sederhana dengan menggunakan whatsapp group. Guru melakukan komunikasi dan memberikan tugas melalui whatsapp, dan siswa mengumpulkannya di media yang sama. Pembelajaran kemudian dikembangkan dengan menggunakan media video conference dengan zoom dan google meeting. Media ini memungkinkan interaksi tatap maya antara guru dan siswa sehingga akan ada interaksi diskusi dan tanya jawab pada proses pembelajaran. Evaluasi pembelajaran pun bisa dilakukan secara online dengan menggunakan googleform, quizziz, kahoot, dll.
Pembelajaran tanpa tatap muka ini yang disebut model e-learning. Model e-learning memungkinkan siswa belajar mandiri, fleksibel, dan interaktif. Namun e-learning tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka. Â Karena, pendidikan harus juga memenuhi aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (perilaku) selain kognitif (pengetahuan). Siswa membutuhkan aktivitas sosial untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.
PTMT atau pertemuan tatap muka terbatas telah dilaksanakan di Indonesia seiring penurunan penyebaran virus COVID-19. PTMT dapat dilakukan jika sekolah sudah siap dengan protokol kesehatan dan siswa bergantian untuk masuk ke sekolah. PTMT memangkas waktu jam pelajaran siswa disekolah. Sehingga guru menerapkan pembelajaran campuran antara pembelajaran tatap muka dan online. Pembelajaran campuran ini disebut dengan blended learning. Guru melakukan penyampaian materi pada saat tatap muka dan memberikan tugas dengan menggunakan media online. Pengumpulan tugas dengan media online memberikan beberapa manfaat seperti meningkatkan kreativitas siswa dalam mengerjakan tugas, pengumpulan tugas yang fleksibel dan sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas.
Pembelajaran berbasis teknologi memberikan kenyamanan yang berbeda dibandingkan pembelajaran konvensional. Pembelajaran masa depan pasti menggunakan teknologi. Penggunaan teknologi membuat siswa mampu belajar dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun. Siswa mampu menemukan beberapa sumber informasi untuk memperkaya pengetahuannya. Guru pun harus kreatif menggunakan teknologi untuk mengoptimalkan pembelajaran. Blended learning menjadi dasar untuk pembelajaran dengan teknologi masa depan.
Risda Putri Indriani (1312821002)
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta 2021, untuk memenuhi tugas Filsafat IlmuÂ
Atas bimbingan Dosen Dr. Rusdi, M.Biomed