Mohon tunggu...
ririn mahfiroh
ririn mahfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Haloo, kenalin aku Ririn Mahfiroh dari Universitas Airlangga. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemajuan Media Massa Menjadi Ajang Haus Eksistensi

19 Juni 2022   18:30 Diperbarui: 19 Juni 2022   18:38 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika ditinjau dari segi makna, media massa merupakan alat atau sarana untuk menyalurkan pendapat, isi berita, opini, hiburan dan lain sebagainya. Media massa juga dapat diartikan sebagai media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebarannya informasi secara masal dan dapat diakses oleh masyarakat banyak. 

Perkembangan teknologi yang pesat menjadi salah satu pengaruh dalam peran media massa dan dukungan dari teknologi menghasilkan dua kondisi, satu dapat akses informasi dengan mudah untuk masyarakat dan ada pula sisi lainnya dengan kebebasan yang tidak diiringi dengan tanggung jawab, sehingga menimbulkan kebebasan yang tidak terarah.

Seperti halnya dengan salah satu aplikasi yang sedang booming saat ini di kalangan ana-anak bahkan hingga dewasa pula memainkannya, yaitu TikTok. TikTok yang hadir dibuat dengan semenarik dan sesingkat mungkin untuk para penggunanya dapat berekspresi serta mengasah bakatnya melalui konten video. 

Namun semakin boomingnya aplikasi tersebut, tak sedikit dari pengguna melakukan berbagai hal untuk dijadikan konten demi mendapatkan eksistensi yang mengarah kepada dirinya sehingga dirinya sendiri akan viral meskipun dalam konteks yang bercanda.

Dilansir dari portal berita online yang belum lama ini, tepatnya pada hari Senin (6/6) pada aplikasi tersebut yang berisikan konten di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kampar, Riau, terdapat seorang pemuda yang sedang ditahan kakinya oleh orang utan yang berada dalam kandang. 

Pemuda yang berada didalam video tersebut tentu saja kalah tenaganya oleh orang utan yang menangkap kakinya itu dan pemuda tersebut berhasil terlepas dari cengkraman orang utan berkat bantuan pengunjung lainnya. 

Bukannya merenungkan atas kesalahan yang pemuda itu perbuat, dirinya malah menyebarkan video tersebut hingga viral dan mendapatkan atensi dari netizen yang menganggap video tersebut ialah hal yang pantas ditertawakan sehingga mendapatkan 4,6 juta likes 

Akan tetapi pihak kebun binatang pun membela diri bahwa kejadian itu sepenuhnya salah pengunjung, dikarenakan pemuda tersebut menerobos pembatas antara pengunjung dan kandang meski sudah ada papan tanda larangan. 

Dan ternyata bukan karena itu saja, pemuda tersebut juga sempat menendang orang utan itu. Kasus viral seperti ini hanya diakhiri dengan permintaan maaf dari pemuda itu yang diunggah pada akun instagram  Kasang Kulim Zoo.

Terkait dengan viralnya kasus orang utan itu tentu saja termasuk hal yang berbahaya jika bersangkutan dengan satwa. Berdasarkan penelitian, kekuatan orang utan disebut tujuh kali lebih besar dari manusia. Bahkan peneliti dan ahli biologi mengatakan bahwa orang utan memiliki kekuatan gigitan 600 PSI atau hampir dua kali kekuatan gigitan macan tutul, 

dan juga untuk cengkramannya sekitar 600 PSI atau delapan kali lebih kuat dari manusia. Tentu saja manusia tidak sebanding dengan kekuatannya. Tidak semua bisa dianggap sebagai lelucon hanya demi sebuah konten rela membahayakan dirinya sendiri dan juga satwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun