Mohon tunggu...
Ririn Handayani
Ririn Handayani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelance Writer, Fulltime Blogger

Writer n Mom

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengakselerasi Literasi Keluarga dengan Budaya Sharing dan Diskusi

30 September 2019   22:22 Diperbarui: 2 Oktober 2019   21:15 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca adalah tonggak utama bagi terbangunnya budaya literasi. Hal yang satu ini, membaca, perlu dibiasakan sejak dini di mana keluarga adalah pilar utamanya. Anak-anak bahkan perlu dibiasakan membaca sejak mereka ada dalam kandungan. 

Berlanjut dengan dongeng sebelum tidur saat mereka mulai mengenal kontak dengan orang lain di sekitarnya terutama orang tua. Sehingga, sekalipun anak belum benar-benar bisa membaca, mereka telah terbiasa dengan budaya dan kebiasaan membaca.

Anak yang telah terbiasa dengan budaya membaca, biasanya akan familiar dengan bahan bacaan. Apalagi ketika ditunjang dengan fasilitas literasi yang memadai. 

Rasa suka anak pada bahan bacaan bisa sama baiknya seperti rasa suka mereka pada mainan, gadget ataupun televisi. Beberapa bahkan bisa lebih menyukai buku daripada ketiganya. 

Masalahnya tidak semua anak bisa 'disulap' untuk langsung suka menbaca dan mencintai buku. Selain butuh proses, waktu dan fasilitas yang memadai, setiap anak memiliki tingkat ketertarikan dan kemampuan membaca serta menyerap informasi yang tidak sama. Padahal, berliterasi dengan baik penting bagi mereka.

dokpri
dokpri
Pada saat ini, pengertian dan makna literasi tidak hanya semata tentang kemampuan membaca. Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar. 

Secara umum, istilah literasi merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut UNESCO, literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. 

Pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman.

Ada lima literasi yang saat ini berkembang, yakni literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.

Literasi Dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan berhitung. Tujuan literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun