Mohon tunggu...
Puji Irianti
Puji Irianti Mohon Tunggu... -

menulis itu enak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gender pada Anak Kita, Islam Menjawab

26 Mei 2015   12:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

by. Ririn.irianti17_el-Zain
Pelik membicarakan mengenai gender, apalagi jika menyangkut dengan anak-anak yang notabene mereka masih awam mengenai gender. Seorang anak selalu menuntut keadilan, bagi mereka apa yang mereka dapat harus sama dengan apa yang didapat saudaranya. Misalnya, dalam keluarga terdapat dua anak kakak beradik yang usianya tidak terpaut jauh, setiap si kakak dibelikan A, si adik juga akan merengek untuk dibelikan A barang yang sama dengan yang dimiliki kakaknya. Hal semacam ini banyak ditemukan dan wajar-wajar saja. Namun, beda lagi jika mereka berbeda gender. Orang tua serta merta harus bertindak bijak dan Adil, walau tidak bisa disamakan secara keseluruhan, usahakanlah tidak ada kecemburuan diantara keduanya. Berikanlah pengertian!.
Bagaimana Menjelaskan Perbedaan Gender pada Anak Kita ?
Umum, bagi orang tua kesulitan dalam mengajarkan gender bagi anak. Kadangkala mereka menyepelekan hal ini, padahal ini sangatlah penting kita sisipkan dalam mendidik seorang anak. Tapi jangan salah, bukan berarti si anak kita doktrin dengan penjelasan teoritis tentang apa itu gender, anak tidaklah akan paham. Yang benar masukan sedikit demi sedikit sisipkan pengertian gender kedalam polah asuh kita, misalnya dengan pemilihan jenis permainan, baju,dan tugas dirumah. Kadang juga ada saja anak yang begitu kritis menyikapinya, sebagian mereka ada yang merasakan ketidakadilan, lah ini lah waktu yang tepat untuk menjelaskan sedikit demi sedikit kenapa orang tua membolehkan ini dan tidak membolehkan itu.
Kenapa Harus Ada Perbedaan Perlakuan Pada Anak Berbeda Gender?
Perlakuan yang tidak semestinya dalam pola mengasuh anak, akan berakibat dalam kondisi psikis dan berlanjut ke masa dewasanya. Bahayanya, jika menyangkut dengan pola asuh beda gender. Misalnya seorang ibu yang begitu menginginkan seorang anak laki-laki , tapi dalam nyatanya Ia melahirkan anak perempuan. Karena obsesinya Ibu tersebut ingin punya anak laki-laki Ia memperlakukan anaknya dengan pola asuh anak laki-laki, seperti membelikan mainan robot-robotan, memakaikan baju anak laki-laki, mendadaninya seperti anak laki-laki dan memberikan tugas umumnya anak laki-laki. jika ini diteruskan sampai usia dewasanya, bisa berakibat penyelewengan gender dalam istilah lain perilakuknya bisa disebut Tomboy (anak perempuan yang berkelakuan seperti laki-laki). Ingat pola asuh orang tua sangatlah berperan dalam membentuk karakter dasar seorang anak hinga membentuk diri anak yang dewasa dengan membawa karakter dasar tersebut.
Bagaimana Islam menjawab Tentang Pendidikan Gender Bagi Anak-Anak?
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٞ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُۚ وَٱلَّٰتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهۡجُرُوهُنَّ فِي ٱلۡمَضَاجِعِ وَٱضۡرِبُوهُنَّۖ فَإِنۡ أَطَعۡنَكُمۡ فَلَا تَبۡغُواْ عَلَيۡهِنَّ سَبِيلًاۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيّٗا كَبِيرٗا ٣٤
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa`: 34)
Dalam ayat ini jelas menerangkan , bahwa islam tidak mengajarkan akan persamaan melainkan perbedaan. Allah mengajarkan keadilan karena melihat perbedaan peran dan tabiat anatara wanita dan laki-laki. Ini juga harus diterapkan dalam keluarga islam mengajarkan kepada anak-anak dengan memperlakukannya berbeda tapi tetap dengan bimbingan dan pengertian yang adil. Sebab, menyamakan antara pria dan wanita dalam segala sesuatu adalah suatu hal yang bertentangan dengan fitrah dan syariat. Bagaimana tidak, dari sisi penciptaan saja mereka sudah berbeda. Di antaranya:
• Wanita memiliki fisik dan jenis kelamin yang berbeda dengan kaum lelaki
• Wanita lebih lemah dibanding kaum lelaki
• Wanita melahirkan, tidak demikian halnya kaum lelaki
• Wanita mengalami masa haid, kaum lelaki tidak
• Dan masih banyak lagi perbedaan di antara keduanya.
Maka dari itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha mengetahui kemaslahatan hamba-Nya, menempatkan mereka pada posisinya masing-masing. Di antara perbedaan antara keduanya dari sisi syariat adalah:
• Wanita diperintahkan berhijab dengan menutupi seluruh tubuhnya, tidak demikian halnya kaum lelaki.
• Wanita dianjurkan tinggal di rumahnya dan tidak keluar dengan ber-tabarruj (bersolek), tidak demikian halnya kaum lelaki.
• Lelaki menjadi pemimpin rumah tangga dan melindungi para wanita yang lemah.
• Lelaki mendapatkan warisan dua kali lipat dibanding wanita.
• Dan perbedaan lainnya yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang lebih mengetahui kemaslahatan para hamba-Nya tersebut.
Nah dengan sedikit mengetahui perbedaan diatas, bisa mengambil secuil kesimpulan bahwasanya pendidikan anak mengenai gender itu sangat penting untuk membentuk karakter dewasnya. Perbedaan selalu ada , berilah pengertian kepada anak dengan sebaiknya. Allah menciptakan mereka dengan perbedaan anatara wanita dan laki-laki tidak lain untuk saling melengkapi dan memelihara mereka dengan perlakuan dan tugas mereka yang berbeda-beda. Dengan ini diharapkan kita, dan khususnya para orang tua bisa lebih bijak lagi dalam memperlakukan anak. Bersikap yang tengah-tengah saja lebih baik, tidak terlalu mengekang namun memberikan pengertian dan perlakuan yang baik dalam mengatasi perbedaan gender ini. Wallahu ‘alam bi Shawab


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun