Mohon tunggu...
Junior Tralalaaa Trililiiii
Junior Tralalaaa Trililiiii Mohon Tunggu... lainnya -

nggak suka kodok. terlalu mirip sama ikon yang agli ituhhh...(nunjuk monster biru yg picek atas)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kalijodo, “Hanya Sebuah Dosa”

18 Februari 2016   09:44 Diperbarui: 18 Februari 2016   10:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberitaan tentang Kalijodo di Jakarta Utara dan rencana pembongkarannya yang sedang nge-hits dibicarakan akhir-akhir ini, membuat angan saya jadi terbawa pada sebuah gambaran suasana masa lalu yang kesannya romantis-romantis gimanaaaa gitu. Suasana ala-ala vintage. Dengan kocek tebal para pria penyuka “hiburan” serta kecantikan fisik perempuan-perempuan muda butuh cash yang menjadi image dominannya.

“Kali Jodo, selama berabad telah menjadi tempat paling hiruk pikuk di Jakarta malam hari. Di sini, sejak dulu terlestari kebiasaan-kebiasaan imigran Tionghoa menemukan jodoh, bukan untuk hidup bersama selama-lamanya, tapi sekedar berhibur diri sambil menikmati nyanyian-nyanyian klasik Tiongkok, dinyanyikan oleh para ca-bau-kan.

… Mereka berada di perahu-perahu yang dipasang lampion khas Tiongkok, bergerak pelan-pelan di kali itu. Di pinggir kali masih penuh ditumbuhi pohon, dan disitu terdapat bangku-bangku tempat orang menunggu, berbincang, bergurau, sambil minum ciu, makan kacang, kuaci.

Di perahu-perahu itulah para ca-bau-kan menawarkan jasanya dengan menyanyikan lagu-lagu bersyair asmara dalam bahasa Cia-Im… (bagian dari novel “Ca Bau Kan” oleh Remy Sylado).

 

Meskipun lahir dan gede di kota Jakarta, bisa dibilang saya nggak kenal Kalijodo (baru ngeh kalo tempat itu masuk wilayah Jakarta Utara.. hihi.. emang dasar cupu). Tapi karena pernah membaca novel dan menonton film berjudul “Ca Bau Kan, Hanya Sebuah Dosa” (ceritanya ditulis Remy Sylado dan filmnya diperankan Ferry Salim bersama Lola Amaria), nama daerah itu lumayan terekam sih di otak saya. Ditambah lagi, saya juga suka sekali dengan soundtrack filmnya (dulu dinanyikan oleh group Warna judulnya “Waktu Kan Menjawab”) membuat alur drama kehidupan manusia-manusia penuh tragedi yang dikisahkan dalam cerita itu ikut memperkaya proses pembelajaran saya tentang hidup (cieee..). Belajar menyaksikan sesuatu tanpa kebanyakan ikut ngomel-ngomel nggak jelas, sok menghakimi.

Namanya juga manusia. Dari sejak dunia ini masih fresh from the oven, sampai di era kekinian sekarang atau sampai kapanpun nantinya, ya tetep aja dong bumi yang dipenuhi manusia ini bakal selalu dipenuhi segala intrik yang bersumber dari hal-hal alami yang menjadi fitrah mahluk penghuninya. Persoalan kemiskinan, pelacuran, kebejatan, kebodohan, kejahatan, korupsi, ketidakpedulian pada nasib sesama, eksploitasi alam demi kenikmatan hidup sesaat dan lain-lain.. hanya bagian dari sebuah dosa. Dan dosa itu milik semua manusia. No big deal.

Seandainya saya menjadi salah satu warga Kalijodo yang tinggal dan menggantungkan hidup di tempat itu, kayaknya sih saya bakal bersyukur banget dengan rencana penggusuran Pemprov DKI Jakarta sebentar lagi. Karena itu kan jelas-jelas pertanda bahwa Tuhan sebenernya masih sayang dong sama saya. Buktinya masih dipertemukan dengan situasi yang membuat saya terpaksa sekaligus tersupport untuk mau berupaya berubah haluan (sementara kalo nggak dipaksa, saya mana mau berubah.. udah keburu pe-we, posisi wenaakk). Sekaligus saya juga bakal girang bingiittss karena sudah “termaafkan” dari kesalahan menikmati lahan yang sebenarnya bukan menjadi hak saya. Nggak dikenain pasal penyerobotan juga, kan… Malah yang ada mau dibantu masuk rusunawa dan sebagainya… ih heran deh, baik banget… kan padahal saya yang salah?? (#binun).

So, kalo bagi saya sih, yang udah ya udah. Hanya sebuah dosa. Tutup buku aja. Tuhan Maha Pengampun. Kalo dosa menjadi fitrah manusia, maka berharap ampunan dan memperbaiki kesalahan itu adalah perintah yang dijamin dikabulkan oleh Yang Memerintahkan kan.

Semoga lancar jaya, Kalijodo…

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun