Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Masa Kuliah Itu Hangat, tetapi Setelah Lulus Begitu Dingin

23 Februari 2025   21:39 Diperbarui: 25 Februari 2025   11:58 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Gambaran Setelah Lulus Wisuda | activeminds.org

Masa kuliah adalah salah satu fase paling berkesan dan penuh perjuangan dalam hidup. Melewati suka dan duka bersama, mulai dari tugas yang menumpuk hingga momen-momen santai di kantin kampus.

Hari-hari dipenuhi dengan organisasi, tugas kelompok, dan kegiatan kampus yang membuat waktu terasa begitu cepat berlalu. Di antara semua dinamika itu, ada kehangatan yang selalu menemani.

Walau terkadang terasa berat tapi tetap ada rasa hangat, seolah-olah kita akan selalu memiliki tempat untuk kembali. Namun, setelah wisuda, kehangatan itu perlahan memudar.

Dulu, obrolan di grup chat selalu ramai, tapi kini hanya dipenuhi pesan-pesan tak terbalas. Pertemuan yang dulu spontan kini harus direncanakan berbulan-bulan sebelumnya.

Aku dengan tujuanku dan rekan-rekanku dengan tujuannya juga. Itu hal yang sangat wajar, yang dulunya hangat sekarang berubah seolah dingin karena beban pikiran masing-masing. Kita hanya dingin tapi tidak kejam.

Lingkungan yang penuh semangat dan kebersamaan tergantikan oleh dunia kerja yang lebih kompetitif, kesibukan mencari pekerjaan, serta realitas kehidupan yang tidak seindah bayangan.

Keakraban dan Kesendirian

Saat kuliah, teman selalu ada di dekat kita. Setiap hari bertemu, bercanda, atau saling mengeluhkan tugas yang menumpuk. Jika ada masalah, seolah-olah selalu ada jalan keluar dan keajaiban yang datang.

Bahkan saat skripsipun saya masih bisa merasakan kehangatan mereka, hampir setiap hari saya dan beberapa teman kelas saya selalu mengerjakan skripsi bersama, bertukar informasi, saling membantu, dan berbagi semangat.

Namun, setelah lulus, semua orang mulai sibuk dengan jalannya masing-masing. Ada yang langsung bekerja, ada yang melanjutkan studi, dan ada pula yang masih berjuang mencari pekerjaan.

Obrolan di grup chat mulai jarang, pertemuan semakin sulit diatur, dan pasti kita sadar bahwa orang-orang yang dulu begitu dekat kini terasa jauh. Keakraban yang dulu hangat perlahan berubah menjadi kesendirian yang nyata.

Nyatanya momen sulit sekripsi jika dibayangkan kembali tidak sesulit masa sesudahnya. Tidak semua teman saya mendapatkan pekerjaan impian, dan ada yang harus menerima pekerjaan yang bahkan tidak sesuai dengan jurusan yang diambil. 

Jam kerja yang padat, tekanan dari atasan, hingga persaingan di tempat kerja sering kali membuat kita merindukan masa kuliah yang terasa lebih bebas dan menyenangkan.

Ekspektasi vs. Realitas Setelah Lulus

Anggapan sederhana ketika lulus jejang pendidikan tinggi, kita sering membayangkan bahwa setelah lulus, hidup akan berjalan lebih mudah. Dengan gelar di tangan, pekerjaan impian seolah tinggal menunggu. Namun, kenyataannya tidak semudah itu kawan.

Banyak lulusan yang menghadapi kenyataan bahwa mencari pekerjaan bisa sangat sulit, bahkan lulusan kampus ternama sekalipun juga merasakannya.

Tak sedikit yang akhirnya harus melewati fase menganggur dalam waktu yang cukup lama, merasa tidak berguna, bahkan mulai mempertanyakan pilihan hidup yang sudah dibuat.

Tekanan dari keluarga dan lingkungan semakin menambah beban, terutama saat melihat teman-teman lain yang sudah berhasil lebih dulu. 

Ini adalah masa yang sulit, dan banyak yang merasa bahwa setelah lulus, kehidupan justru terasa lebih dingin dan penuh ketidakpastian.

Bertahan di Dunia Setelah Lulus

Meski dunia setelah lulus terasa dingin, bukan berarti kita harus menyerah, ini adalah waktu yang tepat untuk bangkit. Jangan berhenti belajar setelah lulus. Dunia kerja menuntut keterampilan yang terus berkembang.

Jika dunia kerja terasa dingin, cobalah untuk membangun lingkungan sosial baru. Ikut komunitas, menghadiri seminar, atau bergabung dengan kegiatan sosial bisa menjadi cara untuk bertemu orang-orang baru yang memiliki minat serupa.

Tidak semua orang langsung sukses setelah lulus, dan itu normal. Hidup bukanlah perlombaan. Fokus pada proses, bukan hanya pada hasil. Setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Itu memang perkataan yang manis.

Tapi cobalah untuk hidupkan rasa kompetisi perlombaan juga, fokus pada proses dan hasil, hadapi tantangan yang ada, dunia kita berkembang semodern ini salah satunya adalah karena adanya kompetisi.

Masa transisi setelah lulus bisa sangat berat, jadi penting untuk menjaga kesehatan mental. Jangan sungkan untuk mencari bantuan jika merasa stres atau cemas.

Menemukan Kehangatan dalam Dunia yang Dingin

Meskipun dunia setelah lulus terasa dingin, bukan berarti tidak ada kehangatan di dalamnya. Kehangatan kini harus ditemukan dengan cara yang berbeda.

Bisa dari keluarga yang selalu mendukung, dari keberhasilan kecil yang kita capai setiap hari, atau dari orang-orang baru yang kita temui dalam perjalanan hidup.

Masa kuliah memang penuh kenangan indah, tetapi kehidupan setelahnya juga memiliki ceritanya sendiri. Kita hanya perlu belajar beradaptasi, menemukan cara untuk tetap hangat di tengah dunia yang terasa dingin, dan percaya bahwa setiap fase dalam hidup memiliki makna dan pelajaran berharga.

Prodi Teknologi Informasi  20 (TI A) UIN Walisongo | Dokpri
Prodi Teknologi Informasi  20 (TI A) UIN Walisongo | Dokpri

Masa kuliah adalah kehangatan, tapi dunia setelahnya adalah ujian. Yang bertahan adalah mereka yang bisa menciptakan kehangatan di dalam dirinya sendiri.

Untuk teman seperjuangan: Terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan ini. Semoga kita semua sukses di jalan masing-masing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun