Mohon tunggu...
ND Rio Parera
ND Rio Parera Mohon Tunggu... Guru - Masalah =anugerah

Guru di SD St.Monica Ketapang kalbar

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Keterampilan Menulis di Mata Pemula

30 Desember 2019   10:45 Diperbarui: 30 Desember 2019   10:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis dan membaca diibaratkan sebagai siang dan malam. Keduanya saling melengkapi jika tak ada siang maka tak akan ada juga yang namanya malam.

Menulis bagi pemula memang terasa berat dan sulit. Kemampuan menulis tak instan langsung jadi, butuh proses yang panjang untuk menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan. Selain itu, penulis juga dituntut kreatif dalam memilih kosakata yang akan digunakan disertai penerapan ejaan yang tepat dan baku.

Kemampuan menulis diibaratkan seorang anak kecil yang sedang belajar naik sepeda. Awalnya sering terjatuh karena belum menguasai keseimbangan. Sampai pada titik ini, jika si anak tak punya keberanian memulai kembali (belajar naik sepeda) maka selamanya ia tak akan bisa mengendarai sepeda. Keberanian juga kunci sukses agar bisa mengendarai sepeda.

Kemampuan menulis juga membutuhkan keseimbangan dan keberanian. Keseimbangan antara penulis dan pembaca harus terjadi sehingga apa yang hendak disampaikan penulis seluruhnya dapat dipahami si pembaca.

Keberanian juga dibutuhkan agar keterampilan menulis dapat terus diasah. Berani menulis dan meminta orang lain untuk membaca/menilainya bukanlah perkara gampang bagi penulis pemula seperti saya ini.

Lantas apa hubungannya membaca dengan keterampilan menulis? Membaca akan memberi banyak contoh kalimat dari apa yang telah dibaca oleh calon penulis. Pembaca yang kelak akan menulis juga mendapat banyak contoh kosakata baru yang mungkin belum biasa ia gunakan dalam kebiasaan berbahasanya sehari-hari.

Sayangnya, di era digital saat ini begitu banyak tulisan atau karya tulis yang kurang memerhatikan ejaan, sebagai contoh sering saya temukan kata "kreativitas" ditulis menjadi "kreatifitas" sungguh disayangkan jika hal yang dianggap sepele ini jika dibiarkan terus menerus  tentu akan berdampak negatif bagi penulis pemula seperti saya. 

Bagi penulis pemula seperti saya, kesalahan dan kekeliruan serta hambarnya tema yang diangkat ke dalam topik tulisan akan berpengaruh kepada keberanian sehingga berakibat munculnya rasa takut untuk menulis kembali.

Seperti bocah yang belajar mengendarai sepeda tadi jika sudah takut ya akhirnya jadi malas latihan. Setidaknya itulah pengalaman yang saya rasakan selaku penulis pemula. Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk semua. Terima kasih, salam satu NKRI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun