Mohon tunggu...
Rio Nur Ilham
Rio Nur Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati

Bukan Basa-basi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketidakdewasaan Bobby Walikota Medan Ketika Memilih Begal Ditembak

26 Juli 2023   19:49 Diperbarui: 27 Juli 2023   13:36 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penembakan: iStockphoto

Sekarang para orangtua di Medan tak henti-hentinya mengingatkan anaknya agar jangan pulang terlalu larut manakala keluyuran. Sebab, para begundal begal mengintai di seantero kota, bersiap menerkam siapa saja yang dipikirnya akan menjadi mangsa.

Begal di kota Medan memang sudah seperti bahaya laten narkoba ataupun korupsi. Namun semakin ke sini pemerintah tak juga punya kiat jitu untuk menanganinya. Hari berganti bukan korban yang berkurang, tapi pelakunya justru yang bertambah. 

Untuk korban ada yang tangannya dibacok, diserampang di tengah jalan, meninggal di tempat, kritis di rumah sakit sampai-sampai meninggal juga, dan kritis di rumah sakit berhari-hari. Silakan bersyukur bagi yang belum menjadi korban, dan semoga tidak sampai menjadi korban.

Sementara untuk para pelaku, mungkin mereka sudah pada kaya. Tapi uang hasil rampokan biasanya adalah uang setan, mudah datang dan pergi bak betul-betul setan. Atau mereka nombok, mangkanya tidak kapok-kapok jadi perampok.

Selanjutnya muncullah Bobby Nasution, Walikota Medan, dengan kalimat heroiknya bahwa pelaku begal kalau perlu ditembak mati. Itu disampaikannya saat menghadiri acara pemaparan kasus kriminal oleh Kepolisian Resor Belawan, di Mapolres Belawan, 6 Juli lalu, yang kemudian dia tebalkan lewat postingan Instagram pribadinya.

Warga yang kian resah, emosi, serta dendam, lantas bertepuk tangan menyambut usulan Bobby itu. Mungkin inilah kiat yang ditunggu-tunggu itu, pikir mereka.

Mereka seperti tidak sadar bahwa dalam keadaan emosi segala sesuatu menjadi buram, sehingga tak bagus mengambil keputusan di saat-saat seperti itu. Tapi, apa iya pemko Medan tidak tahu akan hal itu?

Bisa jadi. Atau Bobby saja yang ingin berselancar di atas ketidakdewasaan warganya; ingin menikmati sorak gembira warganya. Ada tujuan terselubung, barangkali? Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah---kandidat gubernur---sepertinya perlu waspada...

Bobby dalam kesempatan ini kentara sekali tidak berselera tinggi, sebab deklarasi tembak di tempat terhadap pelaku kriminal sesungguhnya murahan jika dilontarkan oleh sekelas kepala daerah. Menantu presiden pula. Bisa-bisa Pak Presiden ikut dicap sebagai orangtua yang tak mengajarkan tentang hak asasi dan pemecahan masalah yang baik kepada sanak keluarganya yang memerintah di sebuah daerah. 

Karena alih-alih berani, pernyataan sok pahlawan Bobby yang ingin menembak mati pelaku kriminal justru mengakui ketidakmampuan pemerintahan yang dipimpinnya dalam menghadirkan rasa aman untuk warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun