Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Saat Penetapan 7 Milenial Stafsus Jokowi, Stafsus Jadi Sekolah Khusus Ala Istana?

21 November 2019   23:22 Diperbarui: 21 November 2019   23:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penetapan staf khusus presiden di hari ini sebenarnya Bapak Jokowi secara resmi melantik ada 14 orang.  Setengah diantaranya adalah non milenial sedangkan yang setengah lagi adalah generasi milenial. Dimana satu orang dari 14 orang tersebut, sudah jelas diumumkan saat penetapan dan pengumuman calon menteri waktu itu. Yakni Bapak Fadjroel Rahman sebagai staf khusus bidang komunikasi.

Menarik bagaimana konferensi pers yang dilakukan oleh Jokowi  terhadap ke-14 staf khususnya tersebut di hari ini. Dimana seperti yang dilansir oleh CNN.com (21/11/2019), 7 staf khusus dari kalangan milenial tersebut, Jokowi umumkan persis seperti pengumuman para menteri ataupun para wakil menterinya.

Kemudian mengenai masalah tugas sekaligus tanggung jawab mereka nantinya di istana oleh Bapak Jokowi tegas mengatakan bahwa mereka tidak akan seintes para staf khusus yang lainnya, atau para stafsus yang dari non milenial. Karena mereka memang masih memiliki pekerjaan lain sebagai pekerjaan utama disamping sebagai pembantunya presiden di istana.

Jadi mereka hanya menjadi teman diskusi bagi presiden untuk bisa tukar pikiran, gagasan dan pendapat untuk bisa dapatkan ide-ide segar di dalam melakukan nantinya banyak terobosan. Sehingga jadwal pertemuannya dengan para staf khusus  milenial ini nantinya bisa, harian, mingguan, bahkan bulanan. Tergantung kebutuhan dari istana untuk bisa dapatkan solusi tepat dari perspektif milenial tentunya.

Tapi hal ini memunculkan sebuah  pertanyaan, pertemuan yang intens meskipun tidak rutin dari istana kepada tujuh milenial stafsus-nya tersebut, apakah mirip menjadi sebuah sekolah khusus ala istana? Sekolah khusus dimana Bapak Jokowi langsung yang menjadi tutor ataupun pengajr mereka? Meskipun di sela-selanya terkadang pendapat-pendapat mereka memang dibutuhkan untuk bisa menjawab situasi kebuntuan yang mungkin saja terjadi di bangsa ini?

Sekolah khusus dimana fungsinya tentu sebagai sebuah penyiapan regenerasi khusus di dalam mempersiapakn pemimpin-pemimpin muda? Supaya Indonesia tidak kekurangan figur terbaik sekaligus punya segudang pengalaman di dalam kepemimpinan di Indonesia kedepannya?

Apakah benar tebakan saya ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun