Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Seorang Dokter Sebut Perempuan Layak Diperkosa

8 Juni 2019   20:31 Diperbarui: 8 Juni 2019   20:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang dokter asal Singapura ini menunjukkan pernyataan sikap yang kurang baik di tengah-tengah publik. Seperti yang dilansir oleh kompas.com (8/6/2019), dia bekerja di Rumah Sakit yang ada di Melbourne, Australia. Namanya Christopher Kwan Chen Lee dan akhirnya Dia dipecat dari profesi kedokterannya karena berkali-kali menyerukan hal yang kurang patut dan kurang etis disampaikan ke media sosial. Dimana dia seakan mengiyakan bahwa pemerkosaan terhadap sebagian perempuan itu pantas untuk dilakukan.

Tentu seruannya lewat forum online Singapura bukan hanya sekali dua kali, bahkan sudah berkali-kali menyerukan tentang hal yang sama. Yakni bahwa sebagian perempuan layak mendapatkan perlakuan seperti itu.

Dan akhrnya dalam persidangan Badan Regulasi Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA) mengakses seluruh komentar-komentar yang tak pantas ditunjukkan oleh seorang profesional apalagi seorang Dokter. Berikut salah satu cuitannya, "Sejumlah perempuan memang layak diperkosa, dan perempuan jalang congkak itu memang cocok diperkosa,"

Skorsing-pun terhadap Dr Lee yang masih muda ini karena masih berusia 31 tahun itu sebenarnya sudah beberapa kali mendapatkan skorsing. Dimana di tahun 2018 lalu, melakukan perbuatan yang kurang baik. Yakni pernah mengakses rekam jejak pasien 21 kali tanpa adanya ijin resmi dari pihak rumah sakit  ataupun dari si pasien.

Kemudian skorsing terakhir yang datang padanya seharusnya akan berakhir pada 11 Juni 2019 nanti. Namun AHPRA pada Jumat (8/6/2019) telah memastikan skorsing diperpanjang tanpa batas waktu yang efektif mulai Kamis (6/6/2019).

Itu artinya pemecatan kepada dirinya sudah dilayangkan. Dan sepetinya tidak akan diberi kesempatan lagi untuk bertugas dan melayani di rumah sakit manapun.

Padahal dirinya masih terbilang muda, dan perjuangan mendapatkan status dokter saja tentulah tidak mudah. Dimana dia bisa menamatkan serta mendapatkan gelar dokter dari Universitu of Melbourne di tahun 2012 lalu. Tapi dirinya seakan mencampakkan seluruhnya itu dengan sebuah sikap yang bertentangan dengan profesinya. 

Kerap memberikan pernyataan-pernyataan yang seakan merendahkan kaum wanita. Kenapa tidak sewajarnya saja memberikan pernyataan-pernyataan apalagi jika melalui media-media online, tentu semua orang bisa mengaksesnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun