Satu-satunya Ruangan yang membuat ku tepar sepulang dari kerja. Ruang Tindakan. Di tempat Rumah sakit tempatku bertugas Ruang Tindakan di poli 11. Di Ruangan ini perawat aktif sekali melakukan tindakan. Sesuai namanya ruang tindakan atau ruang prosedure.Â
Hari ini aku bertugas bersama ka Intan. Kalau dari rekam jejak yang ku ketahui biasanya jika Ka Intan yang bertugas selalu ada saja kejadian, misal pasien kejang tidak berhenti, pasien tiba-tiba henti nafas (harus di RJP /resusitasi) atau pasien yang harus diberi tindakan darurat oleh dokter), setahu ku ya, dan ini di konfirmasi lagi oleh ka Intan yang pernah cerita tentang kejadian ia saat sedang berdinas.
Hari itu aku bertugas dengan Ka Intan. Haha rasanya... hmm... ya sudah biasa saja. Selain sudah pernah beberapa kali tandem bareng ka Intan di ruangan ini. Waktu awal-awal aku pernah sampai tidak bisa tidur. Karena akan berpartner sama Ka Intan, khawatir saja besok ada kejadian apa yaa.. bakal sulit ga ya.. gitu. Padahal tidak boleh ya seperti itu. Harus positif thinking, agar aura yang terjadi balance.
Hari itu Rabu. Aku dan Ka Intan memulai pekerjaan kami. Mulai dari persiapan ruangan, persiapan alat. Mengecek troly emergency agar panas dan siap pakai. Mencatat suhu ruangan. Ada tindakan apa yang sudah terjadwal hari ini misal ada tindakan pengambilan Lumbal Pungsi oleh dokter. Disiapkan ruangannya. Jika ada poli paru hari ini di siapkan alat spirometrinya supaya siap pakai. Ada poli Bedah Syaraf pastikan seluruh peralatan steril sudah siap di lemari alat.
Ruang Tindakan diperuntukan untuk para pasien rawat jalan yang ingin mengganti selang makan (NGT) atau ganti selang Catheter sebagai akses untuk buang air kecil, atau pemeriksaan rekam jantung juga disini. Atau observasi jika mengalami pemurunan kondisi. Intinya jika ada pasien yang memerlukan tindakan sebagian besar dikerjakan di ruang tindakan ini.
Bismillah kami mulai menerima pasien. Satu persatu pasien membawa kertas kecil 'sticky notes' bewarna sebagai alat para perawat berkomunikasi. Tidak hanya dengan telpon (ekstension) tapi juga dengan tulisan tangan dalam sticky notes itu.
Tadi aku menerima banyak pasien yang di rekam jantung. Selain aku fokus menyelesaikan tugasku melakukan EKG, aku juga bertanya tentang kondisi pasien. Ada riwayat sesak kah, serangan jantung dan riwayat merokok. Hal-hal yang sering ditanyakan.. kemudian mengarahkan pasien ke ruangan dokter selanjutnya. Ada satu pasien yang menarik perhatianku. Seorang bapak usianya mungkin 40 an tahun. Tubuh si bapak saat aku akan memulai pasang elektroda mendapati banyak sekali keloid. Di tiap keloid si bapak bercerita.. "Ini ada ceritanya Sus.. kalo yang ini saat operasi angkat batu empedu, ini saat usus bantu, ini saat... dst.." membuatku terperangah.
"Jadi satu bulan kontrol di beberapa Rumah Sakit Pak?"Â