Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesejatian Ronaldo dan Messi Diuji di Piala Dunia Rusia 2018, Siapa Lebih Unggul?

13 Juni 2018   12:23 Diperbarui: 14 Juni 2018   08:54 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan nonton bola tanpa nulis blog" dan "jangan katakan Anda 'penggila' Piala Dunia Rusia 2018 sebelum Anda menyimak ulasan lengkap dan akurat berupa analisis dan prediksi dari para "pakar" penulis kolom bola di blog Kompasiana.  Dijamin Anda tidak akan rugi tetapi sebaliknya Anda akan mendapatkan modal awal yang sangat berharga sebelum menyaksikan setiap laga.

Memang sepakbola bukanlah matematika yang dapat dikalkulasi dengan rumus Calculus and Anlityc Geometry. Seperti yang dikemukakan coach legendaris Arsenal Arsene Wenger: "Tentu saya merasa gugup menjelang pertandingan, karena sepakbola bukanlah matematika, di matematika, setiap hari Anda akan tahu bahwa satu tambah satu sama dengan dua."

Tetapi bukan berarti bahwa sepakbola tidak dapat diprediksi. Saya katakan sangat bisa. Sebutlah analisis head to head skill para pemain pada setiap posisi dari kedua kesebelasan yang akan berlaga. Jelas akan membantu Anda untuk menentukan tim mana kira-kira yang akan menang. Seperti kata-kata bijak dari Josef Herberger: "Bola itu bulat, permainannya sembilan puluh menit, dan lainnya hanya teori."

Permainan sepakbola juga tidak lepas dari keberuntungan dan mitos. Percaya atau tidak tetapi kenyataannya memang demikian. Contohnya seperti yang terjadi pada Piala Eropa 2004. Yunani yang tak pernah diperhitungkan sebelumnya dan selalu dianggap kelas dua atau bahkan kelas tiga, justru tampil sebagai juara setelah menekuk tuan rumah Portugal 1-0 di partai final. Tetapi justru disitulah menariknya dan uniknya sepakbola.

Tanpa bermaksud mengecilkan peluang Timnas lain, prediksi juara Piala Dunia Rusia 2018 tidak jauh dari 8 negara yang sudah pernah merasakan manisnya Piala Dunia, yaitu Brazil (5 kali), Jerman dan Italia (masing-masing 4 kali), Argentina dan Uruguay (masing-masing 2 kali) dan Inggris, Perancis dan Spanyol (masing-masing 1 kali). Tetapi perlu digarisbawahi bahwa Piala Dunia kali ini tanpa kehadiran Italia yang kandas di babak penyisihan play off. Apakah ketidakhadiran Timnas Italia kemungkinan besar akan melahirkan juara baru di luar ke-8 negara tersebut? Kelak akan kita ulas lain kesempatan.

(Dok : Football Tribe)
(Dok : Football Tribe)
Tetapi kali ini kita hanya fokus menyoroti dua Mega Bintang sepakbola dunia yang disebut-sebut berasal dari planet lain karena kepiawaiannya mengolah si "kulit bundar", yaitu: Cristiano Ronaldo dan Lionel Andres Messi. Pencapaian mereka di level klub tak perlu diragukan dan dbahas lagi disini. 

Tetapi di level timnas pencapaian Cristiano Ronaldo masih lebih unggul dari Lionel Messi dengan mempersembahkan gelar Piala Eropa 2016. Sementara pencapaian tertinggi Lionel Messi untuk Argentina hanya medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Empat kali sebagai runner-up Copa America (2004, 2007, 2015 dan 2016) serta satu kali sebagai runner-up Piala Dunia Brazil 2014, semuanya itu bukanlah prestasi yang perlu diperhitungkan.

Perlu dicatat bahwa Piala Dunia Rusia 2018 kemungkinan besar akan menjadi Piala Dunia terakhir bagi Cristiano Ronaldo (33 tahun) dan Lionel Messi (30 tahun). Mengingat usia mereka pada Piala Dunia Qatar 2022, Cristiano Ronaldo (37 tahun) dan Lionel Messi (34 tahun), sudah terlalu tua untuk ukuran pemain depan. Untuk itu mereka berdua harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk negaranya dan pencapaian pribadinya. Yaitu merebut gelar tertinggi dalam dunia sepakbola, Piala Dunia Rusia 2018.

Lantas pencapaian siapakah kali ini yang akan lebih jauh? Apakah Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi? Apakah Portugal atau Argentina? Apakah kedua tim akan melaju hingga ke babak final atau hanya akan berakhir di babak penyisihan grup? Atau apakah Portugal dapat meneruskan trend Timnas Spanyol yang menjuarai Piala Dunia Afrika Selatan 2010 setelah menjuarai Piala Eropa 2008? Tentu ini akan menjadi pembahasan yang sangat menarik.

(Dok : dreamstime.com)
(Dok : dreamstime.com)
Portugal sebagai tim unggulan berbekal Juara Piala Eropa 2016, berada di Grup B bersama Spanyol, Maroko dan Iran. Jika tidak ada kejutan maka kemungkinan besar Portugal dan Spanyol akan melangkah dengan"tidak mudah" ke babak selanjutnya.

Sementara Argentina yang bukan tim unggulan, bergabung di grup D bersama Nigeria, Kroasia dan pendatang baru Islandia. Jika Argentina tidak hati-hati, bisa saja mereka terjungkal oleh kehebatan Nigeria dan Kroasia. Tentu saja tanpa mengecilkan Timnas debutan Islandia yang akan berjuang tanpa beban.

Katakanlah Portugal lolos dari penyisihan grup B. Maka di babak 16 besar Portugal akan berhadapan dengan juara atau runner-up grup A, kemungkinan besar: Uruguay atau Rusia. Sedangkan jika Argentina lolos dari penyisihan grup D maka Argentina akan berhadapan dengan juara atau runner-up grup C, sebutlah: Perancis atau Peru.

Menghadapi Rusia akan lebih mudah bagi Portugal daripada menghadapi Uruguay yang bergaya latin. Demikian juga dengan Argentina. Menghadapi Peru yang bergaya latin akan lebih mudah daripada menghadapi Perancis yang bergaya Eropa dan bertabur bintang. Ini akan menjadi pertarungan besar yang sukar diprediksi.

(Dok : sportku.com)
(Dok : sportku.com)
Untuk susunan pemain, secara skill Argentina jauh lebih komplit di semua lini bila dibandingkan dengan Portugal.

Inilah skuat Timnas Argentina di Piala Dunia Rusia 2018. Kiper: Nahuel Guzman, Franco Armani, dan Willy Caballero. Belakang: Gabriel Mercado, Nicolas Tagliafico, Cristian Ansaldi, Federico Fazio, Marcos Acuna, Marcos Rojo, dan Nicolas Otamendi. Gelandang: Lucas Biglia, Ever Banega, Angel Di Maria, Maximiliano Meza, Javier Mascherano, Manuel Lanzini, Eduardo Salvio, Giovani Lo Celso, dan Cristian Pavon. Penyerang: Gonzalo Higuain, Lionel Messi, Sergio Aguero, dan Paulo Dybala.

Bandingkan dengan skuat Timnas Portugal di Piala Dunia Rusia 2018. Kiper: Anthony Lopes (Lyon), Beto (Goztepe), Rui Patricio (Sporting Lisbon). Belakang: Bruno Alves (Rangers), Cedric Soares (Southampton), Jose Fonte (Dalian Yifang), Mario Rui (Napoli), Pepe (Besiktas), Raphael Guerreiro (Borussia Dortmund), Ricardo Pereira (Porto), Ruben Dias (Benfica). Tengah: Adrien Silva (Leicester), Bruno Fernandes (Sporting Lisbon), Joao Mario (West Ham), Joao Moutinho (Monaco), Manuel Fernandes (Lokomotiv Moscow), William Carvalho (Sporting). Depan: Andre Silva (AC Milan), Bernardo Silva (Manchester City), Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Gelson Martins (Sporting Lisbon), Goncalo Guedes (Valencia), Ricardo Quaresma (Besiktas).

(Dok : Kompasiana)
(Dok : Kompasiana)
Melihat daftar tersebut, dilihat dari segi klub tempat pemain bermukim, Argentina masih jauh lebih unggul dari Portugal. Tetapi sekali lagi keberuntungan seperti dengan Timnas mana sebuah Tim akan bertemu, akan menentukan langkah selanjutnya.

Jika Anda bertanya apakah Portugal akan mampu meneruskan trend Spanyol yang menjuarai Piala Dunia setelah menjuarai Piala Eropa? Jika melihat dari skuat Portugal, sekali pun peluang itu ada tetapi kemungkinannya sangat kecil. Skuat Spanyol pada Piala Dunia Afrika 2010 jauh lebih komplit di semua lini dibandingkan dengan skuat Portugal sekarang. Tetapi sekali lagi, semuanya bisa saja terjadi dalam dunia sepakbola.

Tonton terus Piala Dunia Rusia 2018 mulai 14 Juni 2018 dan ingat: "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda" dan "jangan katakan Anda 'penggila' Piala Dunia Rusia 2018 sebelum menyimak ulasan lengkap dan akurat berupa analisis dan prediksi dari para "pakar" penulis kolom bola di blog Kompasiana, di sini.

Salam olahraga, salam Piala Dunia Rusia 2018.

(RS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun