Jejak kereta api ASS seperti tersebut dalam buku "Kurir-kuirir kemerdekaan; Kisah Nyata Para Pembawa Berita Kemerdekaan 1945" disebutkan karena lambatnya perjalanan kereta ASS maka singkatanya berganti menjadi "Asal Sampai Saja".
Barulah ketika masterplan pembangunan Aceh dirintis kembali, jalur kereta api juga menjadi salah satu yang kemudian dibangun kembali.
Hanya saja pembangunannya seperti timbul tenggelam, dan sampai sampai saat ini realisasinya sangat lamban. Meskipun sebenarnya proyek pembangunan kereta api di Aceh tersebut adalah bagian dari pembangunan Kereta Api Trans Sumatera (Trans-Sumatera Railway). Pembangunan ini bertujuan untuk menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Sumatera, termasuk Aceh ke Lampung.
Jalur kereta api di Sumatera yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) meliputi: Besitang--Medan, Medan--Tebing Tinggi, Tebing Tinggi--Kisaran, Tebing Tinggi--Siantar. Selain itu, KAI juga beroperasi di provinsi-provinsi seperti Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh.
Rencana pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera dibagi dalam dua trase, yaitu Pekan Baru-Jambi dan Pekanbaru-Muarojambi. Beberapa program untuk mewujudkan pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera di antaranya, melalui BTP Sumatera Barat, BTP Sumatera Selatan, BTP Sumatera Utara, BTP Aceh. jalur ini dianggap penting karena Sumatera adalah pulau penghasil berbagai komoditi.
Jika ini terealisasi maka akan menjadi unggulan baru bagi destinasi wisata di Aceh dan di Sumatera. Kebayang tidak bisa menikmati Sumatera-Bukit Barisan tapi dari kereta api. Itulah mengapa Transumatra Railway menjadi impian Indonesia yang pasti seru. Apalagi jika kita seorang videografer, fotografer bisa mengabadikan momen "amazing sumatera" dari kereta api. Apalagi jika bisa mudik sejauh itu, Aceh-Lampung.
Mudik Sejuta Rasa
Bagi sebagian orang yang sejak lama menggunakan kereta api untuk mudik, mungkin ada yang merasa berat. Apalagi dulu ketika aturan menggunakan kereta api masih sangat tradisional. Orang harus berebutan saat masuk, tidak ada tiket yang bisa memastikan para penumpangnya bisa mendapatkan kursi dengan nyaman.
Seingat saya, dulu sewaktu kecil, tiket kereta api berupa karton tebal seukuran kartu domino. Ketika kita duduk dikereta api pak kondektur akan berjalan berkeliling, ke setiap kursi untuk memberi "stempel" berupa lubang pada karcis atau tiket yang dipegang penumpang.
Cara masuk ke dalam kereta pai dahulu juga sangat primitif, bahkan ada yang melompat melalui jendela. Dan bahkan toilet di dalam kereta api pun juga di "sandera" penumpang yang memaksakan diri tetap berangkat meskipun harus mendapat tempat di dalam toilet. Tentu saja cerita itu sudah menjadi bagian sejarah dan sudah tutup buku sejak lama.
Kini era baru "Jawatan" Kereta Api Indonesia (KAI) sudah melompat jauh. Dengan sistem dan armada yang sangat modern, sistem pembelian tiket sudah bisa dilakukan secara online. Pilihan jenis kereta apinya pun juga sangat beragam.
Untuk Angkutan Lebaran 2025 saja, KAI benar-benar gaspol menemani para pemudik pulang kampung. Tidak hanya mengantar pemudik sampai tujuan, tapi juga menyelipkan banyak momen manis di sepanjang perjalanan. Â Bagi adik tentu saja, perjalanan mudik itu menjadi cara membangun quality time bareng keluarga di gerbong. Bahkan untuk persiapan mudik itu mereka menyiapkannya laksana hendak camping!.
Sebabnya tentu saja karena kenyamanan yang sudah disiapkan oleh KAI memang bisa membuat pemudik merasa sangat nyaman. Faktanya, nih ya, selama masa angkutan Lebaran 2025, KAI udah nambah ribuan perjalanan ekstra dan sukses nganter 29,17 juta penumpang mudik dengan aman, nyaman, dan pastinya tanpa drama kehabisan tiket!
Untuk perjalanan mudik dari Jakarta ke Yogyakarta, juga tersedia banyak pilihan kereta api yang dianggap paling canggih dan nyaman.
Jika di Aceh hanya tersedia satu jenis kereta api. Saat ini, jenis kereta api yang beroperasi di Aceh adalah Kereta Api Perintis Cut Meutia (KA Cut Meutia). KA Cut Meutia merupakan kereta api perintis yang melayani rute Krueng Geukueh -- Bungkaih -- Krueng Mane. Rute ini merupakan rute kereta api terpendek di Indonesia, sekitar 21 km saja, tidak lebih!.
Kereta api ini diresmikan pada tahun 2016 dan menggunakan rangkaian Kereta Rel Diesel (KRD). KRD Cut Meutia terdiri dari dua kereta per set dengan kapasitas maksimal 192 orang. Harga tiket KA Cut Meutia sangat terjangkau, yaitu Rp 2.000 per sekali jalan.
