Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bukan Hanya Tidak Keluar, Jaga Perilaku di Rumah Selama Pandemi

23 September 2020   10:57 Diperbarui: 24 September 2020   10:58 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memakai masker mencegah infeksi virus corona, penularan Covid-19.(Shutterstock/Deliris via KOMPAS.COM)

Sudah menjadi protokol yang sering disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid-19, untuk menggunakan masker bila keluar rumah. Bahkan ada wilayah tertentu yang akan mengenakan denda bagi yang tidak patuh. Nah semua pasti ingat untuk menggunakan masker, saat membuka gembok pagar rumah sekalipun. 

Tapi terus lupa gembok diletakkan sembarangan, padahal gembok pagar bisa saja bekas dipegang orang lain. Atau pagar tempat gembok menempel yang bekas dipegang orang lain. Sangat berbahaya bila gembok pagar diletakkan di meja kerja, meja makan atau meja tempat anak-anak bermain. 

Peletakan gembok pagar sembarangan menjadi tidak berbahaya, kalau disemprot disinfektan terlebih dahulu. Tapi perilaku keperluan menyemprot disinfektan kepada bermacam-macam benda dan tempat sering membuat lupa, apakah sudah atau belum. Sebaiknya gembok pagar disimpan di sebuah tempat yang tetap, jauh dari jangkauan anak-anak. 

Hati-hati menerima kedatangan orang lain di rumah.

Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar diambil dari Pixabay dan Canva
Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar diambil dari Pixabay dan Canva

Dalam rumah tangga sering kali lebih susah dalam menolak tamu. Apalagi kalau masih ada hubungan saudara. Bukan maksudnya menuduh saudara mengandung virus covid-19. Tetapi sebenarnya harus memeriksa hasil tes rapid yang dibawa oleh saudara yang bertamu. 

Belum lagi harus menyodorkan thermo gun untuk memeriksa suhu tubuh. Lalu mendata dari mana saja saudara itu. Karena bisa saja baju yang dikenakan habis menempel di mana-mana. Bisa di mall, pasar atau tempat-tempat umum lain. 

Rumput bala bikin pusing, mau memotong sendiri juga repot. Harus memanggil tukang kebun. Biasanya  ada tukang kebun yang sudah langganan di komplek. Jangankan meminta surat keterangan hasil tes rapid, menyuruh menggunakan masker saja sangat sulit. Paling-paling sebagai orang rumah tangga hanya bisa melakukan jaga jarak. 

Aku pribadi tidak menggunakan asisten rumah tangga (ART) sejak bulan Maret, awal pandemi covid-19 merebak di Indonesia. Selain takut adanya penularan covid-19 antara keluarga dan ART, juga karena mahasiswa yang indekos di rumah kami sudah tidak ada. 

Semua mahasiswa belajar dari rumah, dan sekaligus kami tidak menerima  mahasiswa indekos lagi. Tetapi tetangga masih banyak yang menggunakan ART, baik yang menginap atau pun yang pulang hari. 

Berita yang diungkap oleh artis Krisna Mukti adalah salah satu contoh rawannya rumah tangga dari penularan covid-19. Krisna Mukti mengetahui Nunung, personil Srimulat, yang terpapar covid-19 dari ART nya yang kebetulan merupakan ART Nunung juga. 

Bukankah ART tersebut pernah kontak dengan Nunung, yang kemudian kontak dengan Krisna Mukti? Dan bukankah seharusnya dilakukan tes rapid atau usap terhadap ART tersebut, begitu pula terhadap Krisna Mukti. 

Hati-hati dalam menyimpan benda-benda yang diterima dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun