Pemalang,(15/08/2022)- Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia Internasional. Kebanyakan Batik yang dikenal berasal dari daerah Jawa Tengah seperti  pekalongan, solo, dan Yogyakarta. Namun, selain Pekalongan kabupaten Pemalang yang berada dekat dengan kota Pekalongan juga memiliki sentra batik sendiri.Â
Sentra batik Pemalang berada di Dusun Sarwodadi Desa Cibelok Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Meskipun belum sebesar kota Pekalongan sentra batik di Desa Cibelok Pemalang juga mempunyai produk-produk unggulan batik sendiri.
Salah satu UMKM batik yang cukup dikenal di Desa Cibelok adalah UMKM Batik Arum Cempaka milik Ibu Siti Masrotin atau biasa dipanggil Bu Atin. Selain pemilik Bu Atin sendiri juga merupakan pengrajin batik di UMKM miliknya, beliau merupakan generasi ke-4 yang meneruskan UMKM milik keluarganya ini.Â
Sebagai pemilik tentunya Bu Atin sudah banyak mengalami pasang surut permasalahan dunia bisnis. Salah satu permasalahan yang sampai sekarang masih dikeluhkan yaitu terkait pemasaran baik di pasar lokal maupun internasional.
Pemasaran di pasar lokal hanya dilakukan dengan cara mulut ke mulut (word of mouth), sedangkan dalam pasar internasional Bu Atin memasarkan batiknya melalui pameran-pameran besar seperti INACRAFT. INACRAFT sendiri merupakan acara pameran bertaraf internasonal untuk para pengrajin Indonesia, pada tahun 2010 di Jakarta Bu Atin melalui UMKM Batik Arum Cempaka  yang dimilikinya berhasil mendapatkan penghargaan.
Sayangnya pada acara INACRAFT tersebut Bu Atin sempat mengalami kesulitan dalam mempromosikan batiknya dikarenakan keterbatasan kemampuan Bahasa asing. Hal tersebut sangat mengganggu jalanya promosi serta jual beli Batik kepada para konsumen asing.Â
Prihatin terhadap cerita Bu Atin tersebut 3 mahasiswa KKN Undip yang berasal dari prodi akuntansi, sastra inggris, bahasa dan kebudayaan Jepang akhirnya  mencetuskan untuk membuat katalog dalam 3 bahasa yaitu bahasa Indonesia, inggris, dan Jepang untuk mendukung proses pemsaran internasional batik miliknya.
Ide pembuatan katalog ini tentunya sudah dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Ir.RTD. Wisnu Broto, M.T. selaku dosen pembimbing KKN. Sehingga kegiatan ini sudah jelas legal berada dibawah bimbingan beliau.Â
Dalam proses pembuatan katalog ini juga tidak sembarangan, tiap mahasiswa selalu melakukan konsultasi kepada Bu Atin untuk memperoleh info yang relevan mengenai motif-motif batik yang akan dimasukan ke dalam katalog nantinya.Â