Saat ini usaha peternakan ayam pejantan memiliki prospek yang cukup baik. Ayam pejantan merupakan ayam afkir hasil sortiran produksi ayam petelur. Awal mulanya ayam pejantan yang termasuk ayam afkir ini belum dibudidayakan sehingga selalu dimusnahkan. Namun kini ayam pejantan menjadi alternatif karena lebih singkat perawatannya dibandingkan ayam kampung. Selain itu ayam pejantan memiliki karakter daging yang lebih padat berisi, legit, dan rendah lemak.
Maka dari itu Srikanda melakukan upaya pengembangan budidaya ayam pejantan dengan inovasi kandang bertingkat berbasis Circular Economy. Di mana projek ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Desa Cihaur Manonjaya merupakan desa yang potensial untuk melaksanakan budidaya ayam pejantan ini mengingat mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak.
Sosialisasi progam Srikanda dilaksanakan pada 22 Juli 2022 dilanjutkan pembukaan dan workshop pada 4 Agustus 2022 bertempat di Aula Desa Cihaur Kecamatan Cihaur Kab. Tasikmalaya. Dalam menyelenggarakan workshop tersebut Srikanda bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kab. Tasikmalaya. Sasaran program ini tidak lain yaitu masyarakat Desa Cihaur, khususnya pelaku ekonomi bidang peternakan. Selanjutnya melaksnakan pembuatan kandang bertingkat untuk merealisasikan budidaya ayam pejantan.
Srikanda bersama rekan lainnya mendapatkan apresiasi dari Lembaga Universitas Pendidikan Indonesia dan menghandiri undangan Rektor serta diberikan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi pada 12 September 2022. Apresiasi tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan Lembaga UPI terhadap pelaksanaan PPK Srikanda ini.
