Mohon tunggu...
rindrayana meiriska
rindrayana meiriska Mohon Tunggu... mahasiswa

Fakultas Pertanian,Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Makopand, Karya Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Ubah Sampah Dapur Jadi Emas Hijau"

29 Juli 2025   22:58 Diperbarui: 29 Juli 2025   22:58 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Pelaksanaan Program Kerja (Sumber: Kelompok KKN FP UB)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan program inovatif bertajuk "Makopand" (Makanan Sisa Kompos Pandansari) di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, pada 11 Juli 2025. Program ini hadir sebagai solusi untuk mengurangi timbunan sampah organik rumah tangga dengan cara mengolahnya menjadi pupuk kompos ramah lingkungan. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan pemuda desa yang ingin belajar mengubah sisa makanan menjadi produk bermanfaat bagi pertanian.

Dalam pelaksanaannya, tim KKN memberikan pelatihan yang meliputi teori dan praktik langsung pembuatan kompos dari limbah dapur seperti nasi basi, kulit buah, sayuran, dan sisa makanan lainnya. Materi pelatihan mencakup pentingnya pengelolaan sampah organik untuk menjaga kelestarian lingkungan, serta manfaat pupuk kompos dalam meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Untuk mengukur pemahaman peserta, diadakan sesi pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah organik.

Sebagai luaran utama, tim KKN menyusun brosur panduan langkah pembuatan kompos Makopand yang dibagikan kepada peserta. Brosur ini berisi informasi praktis mulai dari pemilahan bahan organik, pencampuran bahan tambahan seperti EM4 dan molase, hingga proses fermentasi yang benar. Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan sederhana yang dapat dipraktikkan masyarakat di rumah masing-masing tanpa memerlukan biaya besar atau peralatan khusus.

Praktik Pembuatan Makopand (Sumber: Kelompok KKN FP UB)
Praktik Pembuatan Makopand (Sumber: Kelompok KKN FP UB)

Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan mereka dalam setiap tahap pembuatan kompos. Salah satu ibu rumah tangga peserta pelatihan menyampaikan, "Sebelumnya kami tidak pernah tahu bahwa sisa makanan rumah tangga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. Kami sangat berterima kasih kepada teman-teman KKN sudah mensosialisasikan cara dan manfaat pembuatan pupuk kompos dari sisa makanan rumah tangga." Dengan adanya Makopand, masyarakat Desa Pandansari kini memiliki solusi praktis untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus memperoleh pupuk organik gratis yang aman bagi lingkungan.

Program Makopand mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta poin ke-13 mengenai aksi iklim. Sebagai tindak lanjut, tim KKN Fakultas Pertanian UB akan terus mendampingi masyarakat dalam praktik pengomposan mandiri, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Diharapkan, Makopand dapat menjadi langkah awal Desa Pandansari menuju desa hijau yang mandiri dalam pengelolaan limbah organik, sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi warganya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun