Mohon tunggu...
Rinda Aunillah Sirait
Rinda Aunillah Sirait Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Alam

Pemerhati satwa liar, penyiaran dan etika media massa. Kumpulan tulisan yang tidak dipublikasikan melalui media cetak.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Umwelt" dan Belajar Berempati pada Satwa

16 Juni 2019   11:05 Diperbarui: 16 Juni 2019   11:14 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hilangkan perspektif antroposentris, pikiran yang berpusat pada kepentingan manusia, yang menganggap macan kumbang sebagai ancaman dan lutung sebagai hiburan.

Umwelt Macan Kumbang

Tanpa bermaksud mengecilkan derita Juju yang mengalami luka serius di bagian kepala, sejatinya macan yang malang itu menyerang karena kaget. Bagi satwa liar, manusia merupakan top predator sehingga pertemuan dengan manusia sangat mungkin diartikan sebagai ancaman. 

Bagi sang macan, apa yang dilakukannya adalah upaya membela diri, bukan hasrat memangsa seperti yang sempat dibahas sejumlah netizen.

Upaya pengejaran, penangkapan dan pemindahan sementara ke Kebun Binatang Bandung bagi macan merupakan peristiwa luar biasa yang menjadi konsekuensi pertemuannya dengan manusia. Tentu saja ini terasa sebagai ancaman baru. 

Apalagi kemudian macan ditempatkan dalam kandang terisolasi dengan pakan yang berbeda dari pakan sehari-hari di alam. Kandang bukanlah rumah alaminya, ini adalah rang asing baginya. Berempatilah, situasi ini pasti memunculkan stress bagi makhluk manapun!

Dalam situasi seperti ini pilihan lepas liar sesegera mungkin sesuai tuntutan netizen memang benar adanya. Pertanyaannya adalah, kapan? Dan di mana? Keterangan Drh. 

Dedi, dokter hewan Kebun Binatang Bandung yang menangani sang macan kumbang, menyatakan naluri liarnya masih bagus. Inilah poin penting untuk mengembalikannya ke alam liar. Semakin lama dia berada di alam keduanya akan mengancam naluri liarnya, semakin sulit pula dilepas liar.

Maka pertanyaan berikut menjadi kunci, di manakah lokasi rilisnya? Marilah kita kembali berempati. Perhatikan kondisi fisik sang macan. Ini adalah macan jantan remaja yang dalam masa mengembara di kawasan sekitar kawasan inti macan kumbang jantan yang dominan. 

Ini berarti, sang macan tengah dalam fase menyiapkan kekuatan untuk menjadi pejantan dominan yang menguasai wilayah. Menempatkan macan kumbang muda dekat dengan wilayah macan dewasa dominan akan membahayakan jiwa.

Kehadirannya ke perkampungan menjadi salah satu penanda sang macan muda ini tengah mencari wilayah baru untuk bertahap hidup. Di sinilah kita perlu mencari lokasi yang memiliki tingkat kompetisi yang sesuai bagi macan kumbang muda ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun