Mohon tunggu...
Rinda Aunillah Sirait
Rinda Aunillah Sirait Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Alam

Pemerhati satwa liar, penyiaran dan etika media massa. Kumpulan tulisan yang tidak dipublikasikan melalui media cetak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cinta Tak Harus Memiliki, Refleksi untuk Penggemar Elang

14 Maret 2018   07:32 Diperbarui: 14 Maret 2018   11:54 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: antarafoto

Beberapa elang yang dikirim ke PKEK mengalami luka tembakan, salah satunya dialami Gagah, seekor Elang Jawa yang sangat langka yang terpaksa hanya bisa berada di kandang pamer. Elang ini tidak pernah lagi bisa menikmati kehidupan di alam bebas, karena tak sanggup bertengger di pohon dengan baik. Kakinya luka terkena tembakan pemburu.

Perilaku tak normal lainnya dapat dilihat dari elang bernama Satah. Satah sangat trauma dengan kehadiran manusia. Saat ditangkap, sang pemburu mencabuti bulu-bulunya supaya Satah tak bisa terbang lagi. Di kandang display itu, Satah berada di pojok kandang yang sepi dan berusaha menjauh dari kehadiran pengunjung dan perawatnya. Mentalnya sebagai predator alami sudah terganggu dan saat ini yang bisa dilakukan petugas PKEK adalah memeriksa kesehatannya, sambil menunggu bulunya tumbuh kembali. Sebuah proses panjang dan penuh kesabaran untuk membuatnya kembali menjadi elang liar yang mampu terbang bebas di bawah birunya langit Indonesia.

Cinta?

Ironis, itulah kata yang tepat menggambarkan klaim kasih sayang sejumlah kelompok orang yang mengaku sebagai pecinta elang. Perlakuan mereka pada elang, yang katanya mereka cintai, nyata-nyata berujung pada nasib nahas predator ini. Inikah namanya cinta? Tak sadarkah bila ini lebih mirip pada upaya memuaskan ego Anda?

Terlalu mahal untuk mengorbankan satwa demi memuaskan ego sesaat. Membiarkan elang di alam, di habitatnya dan menjaga habitat elang agar tetap lestari inilah jalan terbaik menunjukkan rasa cinta kita. Sudahlah.. mencintai tak harus memiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun