Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat Memproduksi Hormon Kebahagiaan (Endorfin)

31 Januari 2019   23:12 Diperbarui: 1 Februari 2019   06:41 7367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketahuilah bahwa dalam tubuh kita ada satu zat kimia yg berfungsi untuk mempengaruhi kerja tubuh manusia, yakni berpengaruh terhadap kesehatan badan maupun kesehatan jiwa. Zat itu, dalam dunia medis dikenal dengan nama hormon.

Hormon adalah zat kimia pada tubuh manusia yang berfungsi untuk mempengaruhi aktivitas sel-sel tubuh.  Zat ini diproduksi di bagian dalam otak maupun di bagian tubuh yg lain (seperti pankreas, kelenjar tiroid, adrenal, dan organ reproduksi).

Setelah diproduksi zat ini  kemudian bergerak dalam aliran darah menuju ke seluruh sel-sel jaringan organ dan mempengaruhi fungsi kerja organ tubuh tersebut.

Hormon Kebahagiaan

Dari bermacam-macam hormon yang diproduksi dalam tubuh, ada salah satu jenis hormon  yang dikenal dengan nama hormon endorfin. Hormon ini dikenal juga dengan istilah hormon kebahagiaan, karena hormon ini membuat manusia menjadi merasa bahagia. Hormon ini juga berfungsi sebagai penghilang rasa nyeri, bahkan jauh lebih kuat dari banyak obat sekalipun.   

Ada seorang ibu sedang menderita sakit kepala berat. Namun ketika ia mendengar kabar bahwa anaknya lulus ujian dan segera akan wisuda, sontak seketika rasa sakit kepalanya hilang. Hal itu terjadi karena tubuhnya  telah mengeluarkan hormon endorfin.

Menariknya, hormon endorfin ini selain merupakan hormon kebahagiaan juga merupakan hormon kesehatan. Kalau kita mau sehat, hormon endorfin harus banyak-banyak keluar dari tubuh, karena hormon ini bisa memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina.  Jadi, kalau sering loyo, sering sakit, pegel-pegel, bisa jadi karena masih banyak pikiran dan emosi negatif yang dikeluarkan.

Bagaimana hormon endorfin ini diproduksi ?

Saat kita berpikir positif, berperasaan (emosi) positif, dan juga saat kita bersyukur, secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin.  Jadi kalau kita sering berpikiran positif (khusnudzan), maka tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan lebih banyak.

Sebaliknya jika seseorang sedang marah, cemas, takut dan tertekan maka otaknya mengeluarkan hormon  Nor-adrenalin, yaitu hormon yg sangat beracun.  Racun ini membuat fisik kita sakit-sakitan, cepat tua & cepat mematikan syaraf.

Namun jika seseorang mampu mengendalikan pikiran, perasaan dan emosinya dalam menghadapi segala sesuatu secara positif , maka otak akan mengeluarkan hormon beta-endorfin.  Hormon ini bermanfaat untuk: (1) memperkuat daya tahan tubuh, (2) meningkatkan semangat, (3) meningkatkan kreativitas, (4) menjaga sel otak tetap muda, dan (5) menurunkan agresivitas.

Bagaimana agar hormon endorfin ini sering dan banyak keluar.? 

Dari buku Man Jadda Wajada 3 karya A. Fuadi dkk, dapat dirangkum kiat-kiat agar tubuh selalu  memproduksi hormon endorfin, yaitu :

Pertama, berpikir yang positif. Setiap sesuatu mempunyai dua sisi, yaitu positif dan negatif. Lihatlah segala sesuatu dari sisi positif, yakni dari sisi baiknya. Sehingga yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal baik. Kalau yang dipikirkan hanya sisi negatif, yang terjadi adalah pikiran kita akan menjadi negatif. Akhirnya timbul rasa marah, kesal, dan juga menyesal. Sedikit saja hal-hal negatif itu muncul, maka bukan hormon kebahagiaan yang timbul, tetapi hormon yang merusak tubuh. Selalu bersyukur kepada Tuhan YME atas semua nikmat yang diberikan. Kesyukuran akan membawa kepada kebahagiaan.

Kedua, bangun perasaan dan emosi positif. Buang semua emosi negatif seperti marah, dendam, takut, sedih, iri hati, merasa dizhalimi, dan sebagainya. Sebaliknya, bangun emosi positif seperti cinta, kegembiraan, dan antusiasme dalam mengerjakan sesuatu. Dengan kita menebarkan cinta di rumah, di kantor, dan di mana saja akan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan menyehatkan.

Ketiga, lakukan kebaikan setiap saat. Mengerjakan kebaikan akan menjadi sumber kebahagiaan yang luar biasa. Akibatnya, orang semakin sehat dan semakin positif karena merasa dirinya berharga dan bernilai. Misi manusia di dunia ini adalah menebarkan kebaikan kepada sebanyak-banyaknya orang. Dengan berbuat baik, hidup akan lebih bermakna.  Kebahagiaan, kesehatan, semua bermula dari hal-hal positif yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan.

Bagaimana mendapatkan kebahagiaan?

Kalau banyak orang bertanya bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan?  Ternyata tidak perlu jauh-jauh mencarinya dan mendapatkannya, karena yang kita cari ada di pikiran dan hati kita. Tubuh kita menyimpan hormon endorfin dan menunggu untuk dimanfaatkannya. 

Orang bijak menasehatkan, "Kalau kita ingin mencari kebahagiaan, maka kebahagiaan itu ada di luar. Tetapi kalau kita ingin merasakan kebahagiaan, maka kebahagiaan itu ada di dalam."

Kebahagiaan tergantung dari perasaan hati yang mampu mengeluarkan hormon kebahagiaan. Hati yang baik akan mudah mengeluarkan hormone endorfin, dan hati yang buruk akan susah mengeluarkan hormon itu.

Rasulullah SAW bersabda : "Ketahuilah bahwa di dalam jasad ini ada segumpal daging (mughdah), bila ia sehat maka sehatlah seluruhnya, dan bila ia rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa itu adalah hati" (HR. Bukhari Muslim)

Mulailah hidup bahagia.

Bila anda ingin hidup bahagia, maka mulailah berpikir, bersikap dan bertindak lebih positif setiap hari.  Sikap positif akan terpancar dari senyum dan keramahan kita yg penuh keikhlasan  kepada orang lain.

Maafkanlah dengan tulus ikhlas orang yang pernah menyakiti hati kita, karena dengan memaafkan perasaan negatif akan hilang dan berganti menjadi perasaan positif sehingga akan memproduksi hormon kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun