"Kok kamu lesu terus, sih? Padahal makan cukup, tidur juga nggak kurang."
Eits, jangan langsung salahin overthinking atau tugas kuliah ya. Bisa jadi masalahnya ada di kadar vitamin D dalam tubuhmu.
Sebagai mahasiswa kimia, saya makin sadar kalau banyak banget proses tubuh yang kelihatannya "biasa aja", tapi ternyata sangat kimiawi dan kompleks---termasuk soal vitamin D.
 Vitamin D: Dari Sinar Matahari ke Reaksi Kimia Tubuh
Secara kimia, vitamin D bukan satu senyawa aja, tapi kelompok senyawa yang disebut secosteroid. Ada dua jenis utama:
Vitamin D2 (ergokalsiferol) -- dari tumbuhan
Vitamin D3 (kolekalsiferol) -- dari hewan dan sinar matahari
Proses produksinya dimulai ketika sinar UVB menyentuh kulit. Di situ, senyawa bernama 7-dehidrokolesterol berubah secara fotokimia menjadi previtamin D3, lalu mengalami proses isomerisasi karena panas tubuh, menghasilkan vitamin D3.
Tapi perjalanan belum selesai. Vitamin D3 dibawa ke hati dikonversi jadi 25(OH)D lalu ke ginjal diubah jadi bentuk aktifnya: 1,25(OH)D, atau nama kimianya kalsitriol.
Semua ini adalah proses biokimia. Bayangkan kalau ada satu enzim yang gagal bekerja---prosesnya mandek, dan tubuh nggak dapat manfaat vitamin D-nya.
 Kekurangan Vitamin D = Tubuh Gagal Fungsi Optimal