Mohon tunggu...
Rina Sutomo
Rina Sutomo Mohon Tunggu... Berfantasi ^^ -

Hening dan Bahagia menyatu dalam buncahan abjad untuk ditorehkan sebagai "MAKNA"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar Bahasa Inggris? Anak Indonesia Harus Punya Buku Seperti Ini

19 Agustus 2016   22:59 Diperbarui: 20 Agustus 2016   11:06 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book: My First English Diary

"My First English Diary", buku bersampul cantik yang ditulis oleh Jane E. Lewis ini begitu memikat hati saya. Memang saya belum menikah dan belum memiliki anak, tapi sengaja saya beli buku ini untuk koleksi bagi anak saya kelak. Buku seharga enam puluh delapan dollar ini tak hanya cantik disampul, namun isinya juga membuat saya senang untuk mengintipnya berkali-kali.

Book: My First English Diary
Book: My First English Diary
Sebelum memasuki diary pertama, buku ini terlebih dahulu menyajikan introduction tentang tokoh-tokoh dalam diary. Dengan gambar yang cute, tentu hati anak akan langsung terpikat oleh halaman awal pada buku ini. Penyajian introduction dengan gambar imut seperti itu bukanlah tanpa maksud, sesuai dengan karakter anak, jika pada halaman awal buku tidak ada warna-warna yang memikat hatinya tentu anak tidak akan tertarik untuk belajar bahasa Inggris.

Halaman berikutnya masih pada tahap perkenalan anak akan dikenalkan dengan kata sederhana seperti want, will, can, etc- ke dalam bentuk kalimat. Selain itu juga perubahan dari verb 1 (bentuk dasar dari kata kerja) ke verb 2 (kata kerja bentuk kedua untuk menjelaskan peristiwa dimasa lampau) secara sederhana. Misal eat (ate) breakfast, have (had) lunch, brush (brushed) my teeth. Dengan anak dikenalkan dengan verb 2 sejak dini maka kedepannya anak akan lebih mudah memahami penggunaan verb 1 dan verb 2 dalam kalimat atau percakapan sehari-hari.

Diary pertama di halaman sebelas dengan judul "A usual morning". Di bagian pertama ini selain memperkenalkan bahasa Inggris sederhana kepada anak, anak juga akan langsung diajak untuk memahami penggunaan verb 2 ke dalam kalimat. Karena pelajaran ini berisi diary maka anak akan lebih sering menggunakan kalimat dalam bentuk past tense. 

Book: My First English Diary
Book: My First English Diary
Tak hanya kalimat dalam bentuk past tense, pada halaman 51 anak juga akan diajarkan bentuk kalimat Present continuous tense, dengan auxiliary verb "be" (am) dan V1-ing). Setelah mempelajari cara menyusun diary dalam bahasa Inggris, dalam buku ini anak juga akan dikenalkan dengan contoh-contoh emotions, people, events, places, dan weather, yang kemudian juga disusun ke dalam kalimat. 

Jika di awal pelajaran anak diajak untuk memahami dan menyusun kalimat dengan verb 1 maupun verb 2, maka sebagai penutup anak akan diajarkan dengan pelafalan, yang mana pelafalan bahasa lokal dengan bahasa Inggris sangat jauh berbeda. Selain itu di dalam buku ini juga terdapat dua dvd yang tersedia dalam dua bahasa (Cantonese dan English) sehingga anak juga dapat memahami isi buku melalui kegiatan mendengarkan dan menyimak.

Setelah dapat membaca (melafalkan), menyusun, serta menyimak, pada halaman akhir anak diberi kesempatan untuk belajar menulis sesuai dengan pengalaman belajarnya. Ini merupakan tahap untuk mengeksplorasi kemampuan menulis dalam bahasa Inggris anak. Dari tulisan tersebut guru atau orangtua dapat mengukur sejauh mana pendalaman anak terhadap materi (menulis diary berbahasa Inggris) tersebut.

Sayangnya, buku ini memang sengaja diterbitkan untuk anak-anak di Hong Kong, sehingga dalam materi serta dvd penulis menggunakan bahasa Cantonese sebagai keterangan. Namun buku semacam inilah yang sebenarnya juga wajib disuguhkan untuk anak Indonesia. Tentunya dengan keterangan (materi) dan dvd berbahasa Indonesia.

Dengan buku yang berkualitas dan terarah sesuai dengan karakter anak, guru maupun orangtua dapat menyampaikan materi (ilmu) yang dengan mudah akan diterima oleh anak. Tidak hanya untuk buku bahasa Inggris, misalnya buku tentang pendidikan karakter yang dirancang khusus dengan gambar imut, serta ditambah dvd untuk kegiatan menyimak. Maka hasilnya anak akan lebih mudah menangkap dan mengingat pelajaran yang tersirat di dalamnya dengan rasa senang.

Pada dasarnya untuk menanamkan ilmu maupun karakter pada anak melalui sebuah buku, terlebih dahulu kita harus merangsang minat anak terhadap buku. Sesuai dengan karakter anak yang masih suka bermain dan penuh rasa ingin tahu, kita dapat memilihkan buku yang dapat memancing rasa keingintahuan anak tersebut. Misal, buku yang penuh warna dengan banyak gambar lucu (bisa gambar kartun atau anime) di dalamnya. 

d-My First English Diary II
d-My First English Diary II
Tak hanya itu, jika anak mulai merasa jenuh kita dapat memutarkan dvd lalu ajak anak untuk menyimaknya. Jika mereka sudah memiliki minat terhadap sebuah buku maka pelajaran apapun dapat diterimanya tanpa rasa terpaksa. Pemilihan buku yang tepat dapat membantu anak untuk memahami dan menerima pelajaran dengan mudah sambil tetap menikmati dunia bermainnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun