Mohon tunggu...
Miftah Rinaldi Harahap
Miftah Rinaldi Harahap Mohon Tunggu... Partai Hijau Indonesia | New Native Literasi

Sedang bergerilya bersama @Partai Hijau Indonesia, @New Native Literasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hakikat Mahasiswa Indonesia

10 Juli 2025   16:14 Diperbarui: 10 Juli 2025   16:14 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, saya menuliskan soal ini. Soal perdebatan yang tidak pernah selesai di tahun 1960 - 1996. Bahkan, mungkin belum juga terjawab hingga saat ini.Para aktivis mahasiswa di kala itu di bingungkan oleh satu pertanyaan apakah gerakan mahasiswa itu adalah gerakan moral atau politik ? 

Pertanyaan ini muncul bukan tanpa sebab. Sebab,munculnya pertanyaan ini karena kegelisahan dari  para aktivis mahasiswa pada saat itu terhadap apa yang dimaksud dengan hakikat mahasiswa Indonesia. Upaya untuk menuntaskan kegelisahan itu dibuktikan dengan dinamisnya polemik yang tumbuh pada masa itu. 

Sampai - sampai polemik itu tak berkesudahan dan membagi para aktivis mahasiswa menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok yang mengatakan bahwa gerakan mahasiswa merupakan kelompok yang bergerak berdasarkan moral yang tidak berhitung soal kuat atau lemah- tetapi hanya soal salah satu benar. Sementara, kelompok yang lain mengatakan bahwa gerakan mahasiswa adalah kelompok yang bergerak berdasarkan pertimbangan politik dengan memperhitungkan kuat atau lemah.

Pergulatan inilah yang saya maksud sebagai upaya para aktivis  mahasiswa untuk mencari apa sebenarnya hakikat dari mahasiswa Indonesia. Apakah mahasiswa Indonesia itu adalah kekuatan moral atau politik? Oleh sebab itu, dalam tulisan ini kita perlu menjawab dua pertanyaan penting tersebut: Pertama, apakah hakikat mahasiswa Indonesia? Kedua, apakah dasar dari gerakan mahasiswa; moral atau politik ? 

Hakikat Mahasiswa Indonesia 

Sebelum kita membahas tentang apa hakikat mahasiswa Indonesia? Ada baiknya, kita mulai dengan menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan hakikat. Hakikat bisa dikatakan sebagai sebab terdalam dari "adanya" sesuatu. 

Jika merujuk kepada pendapat Aristoteles (350 SM), hakikat adalah eksistensi dari segala sesuatu yang di dalamnya terdapat substansi dan aksidensi. Substansi adalah sebab terdalam dari "adanya" objek. Sedangkan, aksidensi adalah atribut yang menempel kepada sebuah objek tetapi sifatnya tidak "inheren."  Singkatnya, aksidensi adalah sesuatu yang dapat berubah atau hilang tanpa mengubah substansi dari objek tersebut. 

Mahasiswa sering disebut sebagai kaum intelektual. Kemudian, ditambahkan atribut lain seperti aktivis untuk menegaskan bahwa pengetahuan yang mereka miliki semata - mata digunakan untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan. Secara tidak langsung mereka adalah orang yang tidak hanya memikirkan diri sendiri. Mungkin, bisa dikatakan bahwa setengah dari kehidupan mereka dihibahkan untuk membantu orang lain. 

Ada juga yang menyebut mahasiswa sebagai kaum muda yang menggerakkan roda sejarah. Mereka adalah orang - orang yang menciptakan berbagai macam momentum yang pada akhirnya menjadi peristiwa sejarah yang besar. Di Indonesia mahasiswa selalu memegang peranan penting. 

Bisa dikatakan mereka adalah tonggak dari setiap perubahan besar yang terjadi di Indonesia. Sebut saja seperti yang terjadi pada tahun 1928 ,1945 ,1996, 1998. Melalui deretan tahun ini kita bisa melihat bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah tentang kaum muda yang sadar tentang tanggungjawab mereka terhadap masa depan bangsa. 

Tetapi benarkah hakikat mahasiswa Indonesia persis seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Mereka diberi label sebagai intelektual, aktivis , kaum muda, atau label - label lainnya dengan segudang definisi. Lantas, apakah jika semua hal tadi ditinjau melalui definisi hakikat bisa dikatakan sebagai substansi atau aksidensi?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun