"Check and Recheck" ala BJ Habibie

Percaya itu baik, tapi cek lebih baik.

Kalimat yang diutarakan Bapak BJ Habibie dalam acara talk show "Rossi" yang diselenggarakan salah satu televisi swasta dan dipandu Rosiana Silalahi beberapa tahun lalu itu terus menginspirasi bagiku bahkan hingga kini berstatus ibu rumah tangga banyak acara.

Saat itu aku masih kuliah. Walaupun mungkin kalimat tersebut berdasarkan pada latar belakangnya di bidang teknologi, tapi sangat relevan untuk berbagai hal. Misalnya saat mengerjakan tugas kuliah, skripsi, saat bekerja.

Kini, kalimat tersebut juga pengingat saat membuat tulisan. Boleh saja kita percaya kalau tulisan kita sudah bagus. Namun alangkah baiknya kita mengeceknya kembali entah itu hanya sekedar typo yang menganggu. Terkadang saat terburu-buru menyelesaikan tulisan saat membaca kembali pasti aku akan menemukan kesalahan sekecil apapun. Misalnya penggunaan spasi, kurang/salah huruf yang seharusnya bisa sangat kita hindari apabila tidak malas mengecek kembali.

BJ Habibie bernama lengkap Bacharudin Jusuf Habibie lahir di Pare-pare Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Beliau merupakan Presiden ketiga negara Indonesia menggantikan Soeharto yang berkuasa hampir 32 tahun.

BJ Habibie adalah tokoh yang menginspirasiku sejak kecil. Aku mengenalnya lewat sebuah soal saat SD. Pertanyaannya apa nama pesawat terbang ciptaan Pak Habibie? Yup, pesawat N-250. Adalah sebuah kebanggaan tokoh Indonesia bisa bersaing dengan orang dari negara maju.

Selain itu, aku juga mengenalnya melalui sebuah lagu cita-citaku yang dibawakan Joshua Suherman.

Aku semakin mengidolakannya ketika SMA. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas kami mendapat pertanyaan yang siapa penemu teori keretakan pesawat? Jawabannya adalah Prof. BJ. Habibie. Pak Habibie srmakin keren di mataku.

Walaupun latar belakangku bukan teknologi tapi aku ingin berbuat yang terbaik seperti Beliau yang selalu bekerja keras sehingga banyak melahirkan karya besar.

Aku pun mengambil teladan Pak Habibie yang diceritakan salah seorang guru. Meski tinggal di Jerman yang bukan negara mayoritas Muslim dan memiliki kesibukan luar biasa, Beliau merupakan sosok yang religius. Selain sholat lima waktu yang tidak pernah dilewatkan, Pak Habibie juga rajin puasa sunnah Senin dan Kamis.