Siapa yang tidak suka gulai kepala ikan kakap? Hampir semuanya menyukai. Ikan kakap memang menggiurkan untuk diolah menjadi kuliner lezat. Hampir semua daerah mempunyai menu khusus berkenaan dengan ikan kelas satu ini.Â
Namun yang mengolah kepalanya menjadi hidangan bercitara rasa istimewa tidaklah banyak. Diantaranya ada kakap asam pedas dari Singkawang Kalimantan Barat. Tetapi Gulai Kepala Kakap khas Minang mempunyai tempat tersendiri di lidah penggemar kuliner Nusantara.
Menjadi primadona di restoran-restoran Padang terkenal, sajian gulai kepala kakap memang tidak dapat diabaikan begitu saja. Sajian yang berasal dari daerah pesisir Sumatera Barat ini terlalu sayang untuk tidak dicicipi.Â
Dengan kuah santan yang tidak begitu kental berwarna kekuningan dan ditaburan cabe rawit dipermukaan kuah, amat nikmat disantap dengan nasi putih hangat. Satu yang khas, menyantap gulai kepala kakap harus memakai tangan dan lebih enak rebutan beramai-ramai.
Namun demikian kita tidak selalu  bisa mampir ke Restoran Padang. Jika tidak sempat mampir, membuat sendiri menjadi alternatif untuk dapat menikmati gulai kepala kakap ini. Persolannya kadang hasilnya tidak seenak yang ada di Restoran Padang.Â
Kunci pertama dari gulai ikan kakap adalah pemilihan ikannya. Ikan yang akan dimasak harus dipastikan benar-benar dalam keadaan segar. Jangan pernah memasak ikan yang tidak segar. Karena seperti apapun bumbunya hasilnya tidak akan enak dimakan.
Kualitas santan juga sangat mempengaruhi hasil masakan. Sangat dianjurkan menggunakan santan yang langsung diperas dari kelapa. Santan jadi yang dibeli dipasar seringkali sudah diperas dalam waktu cukup lama. Kecuali memang sudah langganan dengan penjual santannya.
Berikut yang perlu diperhatikan adalah penggunaan asam. Gulai kepala kakap menggunakan dua jenis asam sekaligus. Hal ini mutlak. Asam kandis dan jeruk nipis digunakan bersamaan. Walaupun sama-sama bercitara asam, tetapi masing-masing memiliki rasa yang spesifik.Â
Satu lagi yang tidak boleh ditinggalkan dalam memasak Gulai Kepala  Ikan Kakap adalah daun kunyit dan daun ruku-ruku. Kalau daun kunyit rasanya semua orang Indonesia cukup mengenal.Â
Berbeda halnya dengan daun ruku-ruku. Tumbuhan yang agak mirip dengan kemangi ini banyak digunakan di dapur masakan Minang Kabau. Tapi hampir tidak digunakan pada masakan Sunda, Jawa, dan daerah timur Indonesia lainnya. Walaupun satu keluarga dengan kemangi, daun ruku-ruku tidak memiliki aroma yang sama dengan daun kemangi. Penggunaan daun ruku-ruku tidak bisa digantikan dengan daun kemangi dalam Gulai Kepala Ikan Kakap.Â