Bagi mereka yang mampu dengan cepat beradaptasi dengan kondisi new normal, mungkin dengan mudah dan tanpa beban mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker setiap keluar dari rumah, menjaga jarak dengan orang lain, rajin cuci tangan dengan sabun, berolah raga, dan berjemur sebagai proteksi diri sekaligus menjaga orang lain.
Gangguan Kesehatan Mental Saat Pandemi Virus Corona
Gangguan kesehatan mental yang terjadi selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur. Hal-hal tersebut tidak hanya berdampak pada orang yang telah memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum, namun juga dapat memengaruhi orang yang sehat secara fisik dan mental.
Beberapa kelompok yang rentan mengalami stres psikologis selama pandemi virus Corona adalah anak-anak, lansia, dan petugas medis. Tekanan yang berlangsung selama pandemi ini dapat menyebabkan gangguan berupa:
- Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan akan keselamatan diri sendiri maupun orang-orang terdekat
- Perubahan pola tidur dan pola makan
- Bosan dan stres karena terus-menerus berada di rumah, terutama pada anak-anak
- Sulit berkonsentrasi
- Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
- Memburuknya kesehatan fisik, terutama pada penderita penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi
- Munculnya gangguan psikosomatis