Mohon tunggu...
Rima Anggraini
Rima Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 3 Universitas A'isyiyah Yogyakarta

Teruslah belajar dari kegagalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pro dan Kontra Penggunaan Media Sosial dalam Pembelajaran Daring

19 Januari 2022   16:40 Diperbarui: 19 Januari 2022   16:43 2771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dunia saat ini menghadapi pandemi global yang disebabkan penyebaran Corona Virus Disease  atau yang lebih dikenal dengan Covid-19. Indonesia pun mengalami dampak yang cukup serius dari penyebaran penyakit ini. Merespon pandemi global  Covid-19 ini, Menteri Pendidikan  dan Kebudayaan RI telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Salah satu isinya adalah kebijakan untuk melaksanakan proses Belajar dari Rumah (BDR).

Dengan dilakukannya pembelajaran jarak jauh tentu saja kita tidak bisa lepas dengan teknologi. Maka dari itu sejak diterapkannya pembelajaran jarak jauh, penggunaan teknologi meningkat sangat pesat.

Di Universitas Aisyiyah Yogyakarta sendiri saat ini sudah mulai melakukan kuliah tatap muka,namun belum dilakukan sepenuhnya. Hanya saat praktek skill lab saja kuliah offline dilaksanakan. Dan untuk kuliah teori masih dilaksanakan online. Saat kita melakukan kuliah online,tentunya kita memerlukan media sosial sebagai wadah belajar kita. Media sosial yang paling sering digunakan mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta adalah WhatsApp, YouTube, Google meet, Zoom, Lensa Unisa, dll. UNISA juga memfasilitasi perpustakaan yang dapat diakses secara online bagi seluruh mahasiswa UNISA.

Namun terdapat pro dan kontra masyarakat bahkan orang tua mengenai penggunaan media sosial saat pandemi seperti ini. Ada yang setuju pembelajaran jarak jauh seperti ini dilaksanakan dengan alasan mempermudah dalam menjelaskan penyampaian materi,dapat diakses dimana-mana (fleksibel), dapat memudahkan aktivitas/kegiatan mahasiswa,lebih menghemat waktu,  meningkatkan minat,membuat mahasiswa lebih aktif dalam pembelajaran serta dapat mengatasi ruang,waktu,dan panca indera tanpa harus bertemu dengan dosen.

Tetapi tidak sedikit orang yang tidak setuju dengan pendapat tersebut. Mereka berpendapat bahwa dengan dilakukannya pembelajaran daring melalui handphone,akan terjadi penyalahgunaan teknologi misalnya menyontek/plagiarisme,kemudian guru dan mahasiswa kurang berinteraksi dengan lingkungannya, mahasiswa lebih cenderung individualisme , kreativitas mahasiswa terbatas, membutuhkan biaya dan tenaga terutama untuk daerah terpencil,serta teknologi telah memanjakan mahasiswa sehingga membuat mahasiswa malas dan terlalu bergantung pada teknologi. Belum lagi dengan banyaknya penggunaan media sosial ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mahasiswa, terutama mata. Hampir dari pagi sampai sore bahkan malam mahasiswa menatap layar handphone dan laptop. Hal ini menyebabkan mata menjadi lelah.

Dari banyaknya pro dan kontra masyarakat mengenai penggunaan media sosial disaat pandemi seperti ini,mau tidak mau kita harus tetap menggunakan media sosial sebagai wadah pembelajaran jarak jauh. Setidaknya di Universitas Aisyiyah Yogyakarta sudah menerapkan pembelajaran offline meskipun tidak sepenuhnya. Dengan dilaksanakannya kuliah offline tersebut, setidaknya dapat mengurangi mahasiswa dalam berinteraksi dengan handphone.

 Namun,semua kembali lagi dengan kita. Mahasiswa harus pandai-pandai menggunakan media sosial agar tidak terjadi penyalahgunaan media sosial. Dan meskipun pembelajaran dilakukan dari jarak jauh, mahasiswa harus tetap fokus dan mengikuti perkuliahan dengan serius. Karena covid-19 ini bukanlah suatu penghalang bagi kita untuk terus belajar dan berkreativitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun