Mohon tunggu...
Rima Handayani
Rima Handayani Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Penulis yang masih terus belajar

Be your self

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ngeri-ngeri Sedap Memasuki Masa Puber

12 Agustus 2021   17:13 Diperbarui: 14 Agustus 2021   10:45 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menemani masa pubertas anak. (sumber: pixabay.com/nastya_gepp)

Masa puber ngeri-ngeri sedap mendengarnya bagi orangtua. Pada masa ini  terjadi proses  perubahan hormon, dan umumnya mulai terjadi saat anak memasuki usia remaja. Normalnya, pubertas terjadi pada kisaran usia 10 hingga 15 tahun untuk anak laki-laki. 

Sedangkan pada perempuan pubertas terjadi lebih cepat, yaitu pada usia 9 hingga 14 tahun. 

Memasuki masa puber orangtua harus banyak yang disampaikan ke anak, harus bisa memahami anak, dan tentunya  sebagai orangtua sikap tegas tapi bersahabat harus kita tunjukan. Simak yuk bagaimana cara  menghadapi anak yang memasuki masa puber ;

1. Menjadi sahabat bagi anak

Selain menjadi orangtua yang banyak memberi nasehat, orangtua juga harus mampu berperan sebagai sahabat bagi anak yang siap menerima segala keluh kesah isi hatinya atau tempat curhat yang memberikan solusi terbaik. 

Untuk menjadi sahabat anak tentunya orangtua harus siap menjadi pendengar yang baik dan bijak, agar anak leluasa bercerita apa yang akan disampaikannya sebagaimana layaknya dengan sahabat.

Ketika anak meminta solusi dari permasalahannya, disinilah orangtua mulai mengeluarkan jurus-jurus nasehatnya dengan nada bijak dan bisa bikin adem hati anak tanpa harus banyak menyalahkan.

2. Menghormati privacy anak

Ketika anak memasuki masa remaja, orangtua harus memahami bahwa anak mulai memiliki privacy yang harus dihormati dan dijaga. 

Privasi utama anak remaja umumnya adalah handphone dan kamar tidur, untuk itu orangtua jangan banyak mencampurinya. Dengan demikian anak tidak merasa selalu dimata-matai segala privasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun