Mohon tunggu...
Rima sopiah
Rima sopiah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

STEI Bina Muda Bandung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Seorang Petani yang Hanya Bermodalkan Nyali Demi Mencari Sesuap Nasi

15 April 2021   11:00 Diperbarui: 15 April 2021   11:07 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu desa hiduplah seorang petani yang bernama joni ia hidup dengan istri dan anaknya disebuah desa yang bernama desa asri. Yang terkenal dengan hutannya yang angkerr dan banyak sekali para pendaki yang melewati hutan tersebut tak kunjung pulang dan tersesat.
 
Ia menghidupi anaknya dengan mencari kayu kehutan tersebut dan bertani disana selama bertahun tahun lamanya , meskipun banyak sekali rintangan dan hambatan didalam hutan tersebut ia nekad, dengan berpikir"jika saya tidak pergi mencari kayu dan bertani disana mungkin istri dan anak saya tidak akan bisa makan, karena mata pencaharian saya dihutan tersebut. "
Lalu istrinya berbicara "pak sudahlah jangan mencari kayu kesana lagi bahaya kita tidak tahu didalam hutan tersebut sangat banyak sekali hewan buas ,ibu takut bapa kenapa kenapa.bahkan masyarakat desa pun banyak yang berbicara bahwa hutan disana tidaklah aman.. "
Pak joni pun menjawab dengan santainya
"bu, jika bapak tidak mencari kayu dan bertani disana kita tidak akan bisa makan, mungkin anak kita juga tidak akan bisa bersekolah, bahaya atau tidaknya tidak apa apa .bagi bapa yang terpenting adalah keluarga kecil bapa bisa makan kenyang dan tertidur lelap, walaupun hutan itu berbahaya bapak percaya kepada yang maha kuasa karena kematian dan musibah ditentukan oleh allah bukan oleh cibiran masyarakat desa asri tentang hutan itu. "

Pukul 04.00 wib pagi buta pak joni pun pergi kehutan dengan berniatan ingin mencari umbi umbian serta pohon untuk bekal anaknya kesekolah namun tidak di sangka sangka bahwa, dihutan itu terdapat hewan buas yang sedang memangsa tikuss, pak joni pun kagettt lalu ia larii mengendap ngendap dan  bersembunyi di sebuah pohon beringin yang besar,karena ia takut menjadi mangsa selanjutnya hewan tersebut .karena pikirnya 1 tikus tidak akan membuat hewan buas tersebut kenyang.

Namun nampaknya pak joni sangat teledor sekali saat bersembunyi ia tidak sengaja menginjak daun kering hingga bersuara"kreskeskresektrek"
Lalu hewan buas itupun peka sekali dengann suara disekitarnya.
Pak joni pun kagettt dan ia pun larii karena hewan tersebut akan segera menghampirinya...
Ia berlari lari dihutan dengan gelapnya di pagi buta yang matahari pun belum terbit sama kalii,

Akhirnyaaa setelah ia berlari lari kelelahan dengan membawa sebuah kayu di punggungnya ia pun ber istirahat sejenak di sebuah gubuk tua, ia pun heran mengapa ada gubuk tua padahal masyarakat bilang hutan ini tidak aman untuk dikunjungi ia pun bertanya tanya mengapa banyak sekali tanaman kacang cabai sawi dimana mana yg di kelilingi pohon dan semak semak belukar yang menakutkan , namun.
"ah tidak apa apa bukan urusan ku mau ada gubuk atau pun rumah begitupun tanaman  dihutan ini,karena aku ke hutan ini untuk mencari kayu dan bertanam"ujarnya sambil bersender ke bilik gubuk .
 Waktu pun semakin berputar tidak terasa matahari sudah mulai terbit, ia pun berjalan menghampiri tanamamnya dan berkata "aku harus segera memanen  umbi umbian ku karena anak ku sebentar lagi akan berangkat kesekolah," namun ia sadar inikan bangkai tikus bekass hewan buas tadi makan, ia Pun sedikit kaget karena  Semak semak belukar itu bergoyang, dengan rasa takut dan gemetar ia pun menghampirinya .dengan keberaniannya iapun melihat ke semak semak belukar itu dengan memajukan cangkulnya .
"ternyata hewan buas yang kumaksud shubuh tadi itu hanyalah kucing dewasa ber warna oren hitam dan lehernya putih , pantas saja ternampak seperti hewan buas yang besar menakutkan karena aku melihatnya di bawah bukan diatas seperti ini, "ujarnya sambil Ketawa lega.
Ia pun pulang dengan senangnya karena membawa banyak sekali umbi Umbian untuk bekal anak dan istrinya makan. Setelah sampai dirumah ia pun menceritakan kejadian shubuh itu kepada anak dan istrinya di saat sarapan pagi karena anaknya berangkat sekolah pukul 09.00 wib karena kendala adanya corona jadi sekolah daring di bagi 2 sesi.
Setelah mendengar cerita dari pak joni istri dan anaknya pun tertawa senang dan tidak terlalu mempercayai ocehan masyarakat desa asri tentang bahaya hutan itu karena tidak ada hewan buas disana melainkan seekor kucing dewasa yang selalu berburu tikus pada pagi buta.
Dan tentang para pendaki yang tersesat dan tidak pulang itu hanyalah mitos para masyarakat untuk menakuti anak anak agar mereka tidak bermain disana karena banyak nya tanaman umbi umbian yg bisa saja tidak sengaja terinjak dan rusak .

Sekian cerita ini saya buat.mohon maaf jika ada salah kata dalam Penulisan tempatdan tokoh yang sama karena cerita ini hanya lah fikti belaka dan hayalan semata..

Rima sopiah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun