Mohon tunggu...
Riky Rinovsky
Riky Rinovsky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cinta Damai

Anak Negeri Ujung Utara Indonesia https://gurindam.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Singkat Natuna Negeri Indah di Utara NKRI

7 November 2014   00:14 Diperbarui: 14 Juni 2021   23:47 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[alam Natuna][ist/laut Natuna]

Diperoleh dari Media Utusan Malaysia

JUDUL Manuskrip Melayu Patani pernah ditentukan oleh penyelenggara yaitu Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) kepada penulis untuk disajikan dalam seminar anjurannya.

Untuk lebih luas sidang ini, maka penulis lengkapi dengan kata Hubungan Patani, Natuna, Kelantan, Terengganu dan Kamboja.


Sidang ini disusun bertitik mula dari berbagai Manuskrip Melayu Patani, surat-surat, silsilah, berbagai catatan dan lain-lain.


Pada bagian akhir sidang ini, penulis sentuh agak singkat sekian dokumen surat-surat yang penting dikaji dan dibahas untuk pembuktian hubungan kuat semua negara Daerah Timur Laut seperti tersebut di atas.


Tempat yang dijadikan contoh adalah surat-surat terima kritik antara Sheikh Ahmad al-Fathani dengan para ulama, raja-raja dan tokoh-tokoh: Kamboja, Patani, Kelantan dan Terengganu.


Namun, penulis merasa sangat perlu mendahulukan pengenalan terhadap Natuna, dibandingkan negeri-negeri kawasan timur laut lain yang disebut dalam judul, karena telah banyak dikenal dan ditulis oleh para peneliti.


Natuna yang dibicarakan ini adalah berdasarkan surat-surat, catatan-catatan dan silsilah yang ditulis oleh para ulama dan tokoh silam Patani, baik yang tinggal di Natuna maupun tempat-tempat lainnya.


Natuna adalah kabupaten yang baru muncul setelah krisis ekonomi dan reformasi, 1997-1998, dengan pusat pemerintahannya Ranai, Pulau Bunguran / Natuna. 

Penulis memilih Natuna adalah karena ada hubungan erat dengan Patani, Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor dan lain-lain. Bahkan sebagian dari wilayahnya termasuk dalam Kawasan Timur Laut, jika ditarik garis dari Terengganu.


Bahwa sistem pemerintahan pertama di Natuna adalah didirikan oleh bangsawan yang bermigrasi dari Patani dan Johor. 

Dari pihak pria adalah bangsawan Patani, dari pihak perempuan pula adalah dari Kesultanan Johor. 


Dapatlah ditegaskan bahwa dari pemerintahan awal (1597 M) sampai Datuk Kaya yang terakhir adalah keturunan lurus dari bangsawan Patani.


Dari hal-hal yang tersebut di atas, di sini mencoba diperdebatkan Natuna dalam tiga persoalan, yaitu: ekonomi, politik dan sosial. 

Dalam sejarah zaman lampau Natuna, tiga persoalan yang tidak dapat dipisahkan dengan Area Timur Laut, yaitu: Patani, Kelantan, Terengganu, dan Kamboja / Cam. 

 

Bahkan lebih luas lagi keterkaitan Pahang, Johor, Sarawak, Brunei, Sambas, Pontianak, dan tempat-tempat lainnya di Asia Tenggara dan dunia internasional terutama Cina.

 

 

 [petanatuna.com]

1415286446790202226
1415286446790202226
[/caption]

GEOGRAFI KABUPATEN NATUNA


Sebelum membicarakan hal-hal lain, di sini disentuh dengan singkat letaknya Kabupaten Natuna. Kabupaten tersebut terdiri dari gugusan Kepulauan Natuna Besar (Pulau Bunguran dan Pulau Laut, dan lain-lain), Kepulauan Siantan / Anambas, Kepulauan Jemaja, Pulau Midai, dan Kepulauan Natuna Kecil / Selatan (Pulau Subi, Pulau Panjang dan Pulau Serasan) adalah di laut Cina Selatan.


Ia terletak di antara Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Pulau yang paling Utara di Kabupaten Natuna adalah Pulau Laut. 

Jika ditarik garis lurus dari Barat, yaitu dari Dungun dan Pulau Tenggul dalam Terengganu, maka arah ke timur setentang dengan Pulau Laut, Natuna.


Pulau yang paling besar Kabupaten Natuna, nama aslinya adalah Pulau Serindit, nama lainnya adalah Pulau Bunguran. Dalam kitab-kitab klasik bahasa Arab dinamakan Jazirah Qumuran. 

Nama populer dunia internasional dalam peta minyak dan gas sekarang adalah Natuna. Jika ditarik garis lurus dari Barat, yaitu dari Pajak, Terengganu, maka arah ke timur setentang dengan Teluk Buton, yaitu nama tempat yang paling Utara di Pulau Bunguran.


Tempat yang paling selatan Pulau Bunguran pula setentang dengan Kuantan, Pahang. Pulau Tioman, pula bersententangan dengan Letung, Kepulauan Jemaja. Pulau yang paling Selatan Kabupaten Natuna adalah Pulau Serasan sangat dekat dengan Tanjung Datuk, Sarawak / Malaysia Timur.


Natuna adalah termasuk wilayah Indonesia yang paling utara, merupakan pintu masuk pertama bagi pelayaran laut menuju nusantara dari dulu sampai sekarang bagi negara-negara seperti: Kamboja, Cina, Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan lain-lain.


Jadi, anggapan daerah Natuna merupakan daerah terpencil adalah tidak benar. Pada pandangan penulis, Laut Cina Selatan merupakan daerah strategis dalam pembentukan wilayah ekonomi, yang sebagian termasuk wilayah timur laut yang disejajarkan dengan Patani, Kelantan dan Terengganu.

 

 

sejarah Ringkas


Pemerintahan di Natuna diperkirakan dimulai tahun 1597 Masehi (abad ke-16), didirikan hasil kombinasi migrasi kaum bangsawan Patani dan Johor.

 Salah seorang putri keturunan asli pemerintahan Natuna bernama Wan Seri Bulan, menikah dengan salah seorang kerabatnya di Patani, bernama Datuk Bendahara Lingkai al-Fathani.


Beberapa orang keturunannya menjadi Datuk Kaya yang memegang teraju pemerintahan Natuna. Selanjutnya dari keturunan Orang Kaya Aling pula, di antaranya ada keturunannya yang perempuan menikah dengan keluarganya dari Patani.


Keturunan Orang Kaya Aling, keturunan yang keempat, bernama Orang Kaya Janggut anak Orang Kaya Muhammad. 

Menantu Orang Kaya Janggut ini bernama juga Wan Muhammad (sama nama dengan ayah mertuanya), beliau ini sengaja diambil dari Patani.


Setelah memerintah, Wan Muhammad al-Fathani digelar 'Orang Kaya Perdana Mahkota'. Pada tahun 1848 M, ia memperoleh tanda penghargaan sebuah meriam tembaga dari Penguasa Militer Inggris untuk Singapura dan Melaka bernama Liutenant Colonel Butterworth,

Atas jasanya memberikan bantuan kepada sebuah kapal milik Inggris bernama General Wood yang pecah di sekitar Pulau Selaut di perairan Bunguran Kepulauan Natuna pada 25 Januari 1848 M.


Sewaktu Wan Muhammad al-Fathani (Orang Kaya Perdana Mahkota) akan mangkat, yang layak menggantikannya sedang berada di negeri Cam (Kamboja), beliau adalah Wan Qamaruddin atau digelar Wan Kama / Wan Rawa. 

Sebuah kapal milik Belanda telah digunakan untuk menjemput Wan Qamaruddin itu di Cam (Kamboja).


Wan Muhammad al-Fathani (Orang Kaya Dana Mahkota) diganti oleh putranya Orang Kaya Wan Rama pada tahun 1850 M. 

 

Dari informasi ini, adalah jelas bahwa sampai tahun 1850 M bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia 1945, hubungan Natuna dengan Patani maupun hubungan dengan Cam di Kamboja masih sangat erat.


Sejarah Ringkas Ekonomi


Sejarah ekonomi di Natuna, dapat penulis ringkaskan seperti berikut, bahwa:
Di antara perusahaan / perusahaan dagang itu yang masih ada sampai sekarang hanyalah Ahmadi & Co. Midai. Ahmadi & Co. 

Midai dalam waktu yang panjang sangat terkenal, karena memiliki cabang di Singapura, yang banyak menerbitkan berbagai jenis bahan cetakan.


Perlu juga disentuh di sini bahwa di antara sekian banyak yang memasukkan modal / saham dalam Ahmadi & Co. Midai atau cabang di Singapura, ada juga investor yang berasal dari Patani dan Kelantan.


Dengan berdirinya Cabang Ahmadi & Co. Midai di Singapura, atas kebijakan ketuanya Raja Ali bin Raja Muhammad Tengku Nong, mulai dari agen kelapa kering (kopra), hasil laut, dan usaha tenun kain Terengganu, sampai terkenal sebagai mathba'ah / press dan penerbit.


Secara tidak langsung, ini berarti mewakili keintelektualan masyarakat Tukong Pulau Tujuh atau sekarang disebut Natuna, di lapangan dunia dagang regional. 

Selain itu seorang ulama besar Sarawak yang terkenal di Mekah, yaitu Sheikh Utsman bin Abdul Wahhab Sarawak pernah memiliki sebidang kebun di Pulau Midai yang diurus oleh Ahmadi & Co. Midai.

Jika kita menoleh kebelakang, pelayaran pada zaman silam yang menggunakan tongkong atau wangkang dari negeri Cina, perahu ukuran besar yang berasal dari Terengganu, negeri Bugis dan penduduk Natuna sendiri yang melalui Laut Cina Selatan, sudah pasti akan melalui atau singgah di Natuna.


Pada zaman penggunaan tongkong / wangkang atau perahu, peran kepulauan di Laut Cina Selatan itu adalah sangat penting terutama untuk mendapatkan pasokan air. 

Lama kelamaan wujudlah perdagangan antara berbagai daerah. Bahkan banyak orang-orang Terengganu datang di daerah tersebut untuk berdagang menggandar berbagai jenis kain, dan itu berjalan sampai tahun 1950an. 

 

Syarikah Ahmadi & Co. Midai termasuk perintis awal memiliki sebuah kapal di daerah Natuna yang dinamakan Kapal Karang.


Sepanjang sejarah pelayaran, penggunaan kapal untuk daerah Natuna mengalami dua kali tertunda, yang pertama adalah menjelang perang dunia kedua dan beberapa tahun sesudahnya. 

Keduanya pula ialah ketika terjadi Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963) berjalan terus sampai beberapa tahun sesudahnya.


Pada masa perang dunia yang kedua, barang makanan banyak dibawa dengan perahu dari Kuala Terengganu dan Kuching, Sarawak. Hubungan dengan Singapura yang menggunakan kapal bisa dikatakan terputus. 

Ketika konfrontasi ada pertukaran makanan secara garam (illegal) dengan Singapura dan pelabuhan kecil Sematan di Sarawak, yang diangkut dengan motor-motor kecil ukuran mulai 4 ton dan yang paling besar hanya 40 ton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun